Pemerintah Negara Bagian Abia mengatakan pihaknya mencatat tiga kasus dugaan campak di Wilayah Pemerintah Daerah Arochukwu dan Umunneochi di negara bagian tersebut.

Komisaris Kesehatan, Dr Ngozi Okoronkwo, mengungkapkan hal tersebut pada hari Selasa, saat memberi pengarahan kepada wartawan di Umuahia tentang hasil pertemuan Dewan Eksekutif negara bagian.

Dia mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk membendung wabah dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Dia menyatakan, “Kami berasumsi jumlah infeksi ini adalah wabah, oleh karena itu kami mengambil tindakan proaktif untuk mengendalikan situasi. Saat ini kami sedang melakukan pembersihan untuk mengidentifikasi anak-anak tersebut dan memastikan kapan kondisi tersebut mulai terjadi dan tingkat keparahan bencana tersebut.”

Komisaris tersebut menghubungkan infeksi tersebut dengan kondisi cuaca kering yang dialami di negara bagian tersebut dan menyarankan agar anak-anak yang rentan mendapatkan vaksinasi terhadap penyakit tersebut.

“Kami melakukan kampanye mengenai tindakan pencegahan terhadap penyakit ini dan ribuan anak telah divaksinasi pada awal Desember 2023. Jika beberapa anak tidak divaksinasi, mereka dapat menjadi sumber wabah.

“Kami melakukan segalanya untuk membendung dan mencegah penyebaran penyakit ini lebih lanjut, menurut saya penyakit ini sudah terkendali,” katanya.

Selain itu, Komisioner Informasi dan Kebudayaan, Okey Kanu, meminta para orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka menerima vaksinasi terhadap penyakit ini.

Kanu mengimbau warga negara bagian itu untuk waspada dan menjaga gaya hidup sehat agar tidak tertular penyakit tersebut.

“Pemerintah bekerja sepanjang waktu untuk memastikan bahwa penyakit ini tidak menyebar ke luar kedua LGA tersebut,” kata Kanu.

Ia mengatakan bahwa pekerjaan renovasi yang sedang berlangsung di Rumah Sakit Umum Umunneato dan Okpuala Ngwa telah mencapai tahap penyelesaian, dan menambahkan bahwa rumah sakit tersebut akan segera digunakan.

Ia juga mengatakan bahwa sosialisasi medis akan dilakukan di negara bagian tersebut pada bulan April 2024 untuk mengobati berbagai penyakit secara gratis.

Menurutnya, program tersebut akan menjangkau daerah-daerah terpencil agar cakupannya lebih luas dan efektif.

Ia mengatakan bahwa 5.000 warga menjadi sasaran dan 200 orang akan mendapatkan manfaat dari operasi gratis selama program berlangsung.

(DI DALAM)

Fuente