Kamis, 11 Januari 2024 – 02:40 WIB

Jakarta – Pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, menyatakan bahwa efek Joko Widodo makin memberi dampak terhadap elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Baca Juga:

TKN ‘Bocorkan’ Info Gibran Akan Bahas ‘Net Zero Emisson’ dalam Debat Keempat

“Pilpres kali ini, efek Jokowi makin nyata karena terbukti elektabilitas Prabowo-Gibran makin meningkat,” kata Arif saat memaparkan hasil survei Ipsos di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024.

Berdasarkan hasil survei tatap muka yang dilakukan Lembaga riset internasional Ipsos Affairs pada periode 27 Desember hingga 5 Januari 2024, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran tercatat naik dari 42,66 persen menjadi 48,05 persen.

Baca Juga:

JK Ungkap Sejarah Lahan Ratusan Ribu Hektare Prabowo yang Disinggung Anies

Presiden Jokowi makam malam bersama Capres Prabowo Subianto

Sementara elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin, menurut Arif, cenderung stagnan dari 22,14 persen menjadi 22,80 persen.

Baca Juga:

Juru Bicara: Salam Metal Wapres Murni Salam Keakraban dan Menghargai HUT PDIP

“Pasangan Ganjar-Mahfud justru turun dari 22,95 persen menjadi 18,35 persen, dan yang belum menentukan pilihan berada di angka 11,80 persen,” kata dia.

Melejitnya persentase elektoral Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinilainya tidak lepas dari efek Presiden Joko Widodo, terutama pemilih Jokowi-Ma’ruf pada pemilu 2019 yang makin besar mendukung pasangan calon nomor urut dua.

Menurutnya, Prabowo-Gibran dianggap sebagai pasangan calon yang paling berpotensi melanjutkan program-program yang dijalankan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Penghitungan Surat Suara Pemilu. (Foto Ilustrasi)

Penghitungan Surat Suara Pemilu. (Foto Ilustrasi)

“Jika kita mengaitkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf saat ini, dari 65 persen di bulan November menjadi 74 persen di bulan Desember, maka hal ini bisa dibaca bahwa siapapun paslon capres-cawapres yang dianggap melanjutkan program-program kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf besar kemungkinan akan mendapatkan Jokowi effect dalam hal elektabilitas,” kata dia.

Dalam survei yang dilakukan dengan metode multistage random sampling dan menjangkau 2.000 responden tersebut juga diketahui bahwa soliditas dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran menjadi yang paling tinggi, yakni hanya sebesar 13 pendukungan yang masih bisa berubah.

Sementara untuk pasangan Amin terdapat 15 persen pendukungnya yang masih bisa bergeser dan berpindah haluan ke pasangan calon lainnya. “Sedangkan pemilih paslon Ganjar-Mahfud terdapat sebanyak 20 persen yang masih bisa bergeser,” ujar dia.

Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024

Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024

Selain elektabilitas pasangan calon presiden, dalam survei yang dilakukan di 34 provinsi itu juga didapati data yang mengejutkan di mana Gerindra menempati posisi teratas dengan 27 persen, menggeser PDI Perjuangan yang harus puas di posisi kedua dengan 21 persen.

Secara berurutan disusul oleh Golkar 8 persen, PKB 7 Persen, PKS 7 persen, Nasdem 6 persen, PAN 4 persen, dan Demokrat 3 persen. Sementara posisi PPP dan PSI dinilai masih belum aman karena mengalami penurunan dari survei sebelumnya.

Ipsos merupakan lembaga riset internasional yang berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Prancis itu beroperasi di 90 negara, yang dikenal melakukan riset pasar, juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia. (ant)

Halaman Selanjutnya

Melejitnya persentase elektoral Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinilainya tidak lepas dari efek Presiden Joko Widodo, terutama pemilih Jokowi-Ma’ruf pada pemilu 2019 yang makin besar mendukung pasangan calon nomor urut dua.

Halaman Selanjutnya



Fuente