Pembaruan Serangan Transit Windsor

Pembaruan Serangan Transit Windsor

Dalam perkembangan terakhir seputar Transit Windsor, serikat pekerja yang mewakili karyawan transit kota telah mengumumkan bahwa bus akan terus beroperasi saat negosiasi dengan pemerintah kota dilanjutkan pada hari Jumat.

Amalgamated Transit Union (ATU) mengadakan konferensi pers di terminal bus pusat kota untuk mengatasi situasi yang sedang berlangsung, memberikan wawasan tentang proses tawar-menawar, kekhawatiran, dan potensi tindakan di masa depan.

Manny Sforza, wakil presiden internasional ATU, menekankan komitmen mereka untuk menegosiasikan kesepakatan yang adil bagi anggotanya dan masyarakat yang melakukan perjalanan.

Sambil mengungkapkan keengganan serikat pekerja untuk menyusahkan masyarakat dengan pemogokan, Sforza menegaskan kembali bahwa kemungkinan pemogokan tetap ada, dan anggota memiliki wewenang untuk menyerukan pemogokan dengan pemberitahuan 72 jam sebelumnya.

Isu sentral dalam negosiasi berkisar pada hari sakit yang diamanatkan oleh pemerintah federal. Pemerintah federal mengamanatkan 10 hari sakit yang dibayar bagi karyawan, dan ATU berpendapat bahwa biaya hari sakit tersebut harus ditanggung oleh pemberi kerja.

Namun, manajemen Transit Windsor, menurut Sforza, mengusulkan agar anggota serikat pekerja menanggung biaya-biaya ini dari paket gaji mereka, sehingga menimbulkan perselisihan yang kontroversial.

Sforza menuduh manajemen Transit Windsor terlibat dalam “tawar-menawar dengan itikad buruk,” dan mengklaim bahwa pihak mereka dalam negosiasi tidak cukup siap selama akhir pekan.

Ia menekankan bahwa pemerintah kota mempunyai peluang untuk membuat negosiasi berjalan dengan memberikan kontrak yang adil kepada para pekerja, sehingga mencegah potensi pemogokan.

John Di Nino, presiden ATU Kanada, menyuarakan sentimen serupa, menyoroti pentingnya mencapai kesepakatan yang menyeimbangkan kebutuhan pekerja, pengendara, dan pembayar pajak.

Di Nino mengakui ketergantungan masyarakat pada bus dan mengungkapkan kebanggaannya atas dedikasi anggota serikat pekerja dalam memberikan layanan angkutan umum yang aman, andal, dan terjangkau.

Komisaris layanan infrastruktur Kota Windsor, Mark Winterton, menyatakan bahwa negosiator berkomitmen untuk mencapai kesepakatan yang mempertimbangkan kebutuhan pekerja, pengendara, dan pembayar pajak. Terlepas dari tantangan yang ada, ada harapan bahwa tim perunding dapat menemukan cara untuk mencapai kesepakatan yang adil.

Menanggapi tuduhan “tawar-menawar dengan itikad buruk,” Sforza menyebutkan bahwa serikat pekerja siap untuk mengajukan pengaduan ke Dewan Hubungan Perburuhan Federal jika diperlukan.

ATU juga mengupayakan kenaikan upah dalam kisaran 3,5 hingga 4 persen, dengan alasan sebanding dengan tingkat gaji di layanan bus kota lainnya di kota-kota Kanada.

Serikat pekerja tersebut mewakili hampir 300 karyawan Transit Windsor, termasuk operator bus, mekanik, dan pekerja terampil.

Jumlah penumpang Transit Windsor mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga serikat pekerja menekankan perlunya mengakui tuntutan sistem dan bekerja secara kolaboratif untuk menemukan penyelesaian yang adil.

Meskipun terjadi ketegangan, kedua belah pihak telah menyatakan komitmen untuk melakukan perundingan, dan perundingan dijadwalkan akan dilanjutkan pada akhir pekan. Keputusan serikat pekerja untuk menunda pemogokan, yang awalnya ditetapkan pada hari Senin, menunjukkan kesediaan mereka untuk tidak mengganggu layanan dengan tetap mengutamakan kepentingan pekerja.

Seiring berjalannya negosiasi, nasib layanan Transit Windsor berada dalam ketidakpastian, dan masyarakat tetap berharap terhadap resolusi yang menjamin kelangsungan pengoperasian bus dan perlakuan adil bagi pekerja transit.



Fuente