Kamis, 11 Januari 2024 – 12:48 WIB

VIVA Dunia – Seorang wanita Uganda berusia 70 tahun telah melahirkan anak kembar, yang oleh ibu dan dokternya dipuji sebagai sebuah “keajaiban”.

Baca Juga:

Miris, Dioperasi Caesar saat Sekarat, Ibu-Bayi Meninggal di RSUD Ruteng

Safina Namukwaya menggambarkan kegembiraannya atas kedatangan si kembar yang lahir pada hari Rabu, di sebuah fasilitas medis di ibu kota Kampala, tempat dia menerima perawatan kesuburan.

Edward Tamale Sali, spesialis kesuburan di Women’s Hospital International and Fertility Centre, mengatakan bahwa sang ibu menggunakan sel telur donor dan sperma pasangannya untuk prosedur fertilisasi in-vitro (IVF). “Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, melahirkan anak kembar dari ibu tertua di Afrika yang berusia 70 tahun,” kata Sali melansir BBCKamis, 11 Januari 2024.

Baca Juga:

Kisah Tukang Bajaj, dapat Duit Jutaan Rupiah hingga Ditawari Menikah

Wanita usia 70 tahun melahirkan anak kembar

Bayi-bayi tersebut lahir prematur pada usia 31 minggu dan hingga kini masih ditempatkan di incubator.

Baca Juga:

Marak Body Shaming, Inul Daratista Beri Pesan Buat Para Ibu dan Sentil Netizen

Rumah sakit menggembar-gemborkan “peristiwa bersejarah” tersebut di halaman Facebook resmi mereka dengan mengunggah video wawancara dengan ibu dan dokter.

Sali mengatakan ibu dan bayinya, yang memiliki kelamin laki-laki dan perempuan, masih dirawat di Rumah Sakit Internasional dan Pusat Kesuburan Wanita yang ia dirikan, namun dalam kondisi sehat.

“Tidak ada cara untuk mengungkapkan kegembiraan saya saat ini,” kata Namukwaya, yang tinggal di pedesaan Masaka sekitar 120 km sebelah barat Kampala. “Di usia 70 tahun saya dianggap lemah, tidak bisa hamil dan melahirkan, atau merawat bayi, dan inilah keajaiban lahirnya anak kembar,” katanya.

Wanita usia 70 tahun melahirkan anak kembar

Wanita usia 70 tahun melahirkan anak kembar

Namukwaya mengatakan dia sebelumnya melahirkan seorang anak perempuan pada tahun 2020, setelah diejek sebagai “wanita terkutuk” yang sebelumnya gagal menghasilkan anak. Dia mengatakan suami pertamanya meninggal pada tahun 1992, meninggalkannya tanpa anak, dan dia bertemu dengan pasangannya saat ini pada tahun 1996.

Namun Namukwaya menyuarakan kekecewaannya karena pasangannya belum menjenguknya sejak dia datang ke rumah sakit untuk melahirkan.

“Mungkin dia tidak senang saya melahirkan anak kembar karena para pria tidak ingin tahu Anda mengandung lebih dari satu anak dalam kandungan karena takut akan tanggung jawab yang menyertainya,” katanya.

Halaman Selanjutnya

“Tidak ada cara untuk mengungkapkan kegembiraan saya saat ini,” kata Namukwaya, yang tinggal di pedesaan Masaka sekitar 120 km sebelah barat Kampala. “Di usia 70 tahun saya dianggap lemah, tidak bisa hamil dan melahirkan, atau merawat bayi, dan inilah keajaiban lahirnya anak kembar,” katanya.

Halaman Selanjutnya



Fuente