Selasa, 13 Februari 2024 – 05:17 WIB

Rafah – Israel telah membunuh lebih dari 100 orang setiap harinya dalam serangan udara di Rafah.

Baca Juga:

Sosok Pria Palestina yang Tantang Tentara Israel saat Dirinya Disiksa

PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pihaknya menyerang area Rafah untuk membebaskan dua warga Israel yang ditawan oleh Hamas dan berkata bahwa pasukan Hamas juga kini tengah berada di Rafah, melansir Al JazeeraSelasa, 13 Februari 2024.

Tel Aviv juga mengklaim bahwa empat brigade Hamas berada di Rafah, menggunakan alasan untuk membenarkan serangan yang sedang berlangsung melalui udara serta rencana serangan darat.

Baca Juga:

Dokter Militer Israel Bongkar Kelakuan Bejat Tentara Zionis di Gaza

Alasan tersebut dianggap ‘tak masuk akal’ oleh para pakar Hak Asasi Manusia (HAM) di dunia, berkata bahwa membunuh ratusan warga sipil hanya untuk melenyapkan Hamas dan membebaskan dua sandera bukanlah tindakan yang tepat.

Baca Juga:

Netanyahu Bakal Mobilisasi Tentara Israel Besar-besaran untuk Gempur Rafah

Rafah melintasi perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.

Di sisi Palestina, Rafah adalah kota paling selatan di Gaza dan ibu kotanya, serta nama penyeberangan ke Sinai di Mesir. Di sisi Mesir, Rafah adalah sebuah kota di provinsi Sinai Utara.

Rafah Palestina memiliki luas 64 km persegi dan, ketika Israel menyerang Gaza selama empat bulan terakhir, semakin banyak orang yang digiring ke sana oleh pasukan Israel yang terus menjanjikan bahwa Rafah adalah tempat “aman”.

Sekitar 1,4 juta warga Palestina kini telah terdesak ke Rafah akibat pemboman Israel yang tiada henti yang telah menewaskan hampir 30.000 warga Palestina.

Israel juga mengklaim rencana untuk mengevakuasi kota tersebut, ke tempat yang tidak jelas, dan sedang dipersiapkan, sehingga membuat mereka yang berlindung di Rafah tidak bisa kemana-mana.

Warga Palestina mengungsi di Rafah akibat pemboman Israel di Jalur Gaza

Warga Palestina mengungsi di Rafah akibat pemboman Israel di Jalur Gaza

Rafah telah mengalami serangan udara dari pasukan Israel selama berbulan-bulan, namun pemboman pada hari Senin lalu telah meningkatkan kekhawatiran bahwa serangan darat Israel akan mengakibatkan pertumpahan darah lebih besar, dan mereka yang terjebak di kota yang padat penduduk tersebut tidak memiliki jalan keluar lagi.

Halaman Selanjutnya

Rafah Palestina memiliki luas 64 km persegi dan, ketika Israel menyerang Gaza selama empat bulan terakhir, semakin banyak orang yang digiring ke sana oleh pasukan Israel yang terus menjanjikan bahwa Rafah adalah tempat “aman”.

Halaman Selanjutnya



Fuente