Sabtu, 24 Februari 2024 – 11:05 WIB

Jakarta – Acara bertajuk ‘Metamorfoshow’ di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) diduga memang memiliki keterkaitan dengan Organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melihat acara tersebut memiliki afiliasi dengan HTI.

Baca Juga:

HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII, Polisi Akan Periksa Panitia Penyelenggara Acara

“Dugaan kuat itu terkait HTI, memang tidak mungkin mereka akan meminta izin dengan memakai atribut HTI,” ujar Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, Sabtu 24 Februari 2024.

Ilustrasi bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

Baca Juga:

HTI Diduga Bikin Acara Metamorfoshow di TMII, Polisi: Izinnya untuk Isra Mi’raj

Setidaknya, ada dua aspek yang membuat BNPT yakin acara tersebut terkait dengan HTI. Aspek pertama yaitu mengenai sosok pembicara yang hadir dan aspek kedua yaitu subtansi narasi yang dikembangkan dalam acara.

“Tetapi dari aspek substansi kegiatan, penyelenggara, dan pembicaranya terkait dengan HTI. Makanya mereka berkedok acara Isra Mi’raj dengan substansi tentang penegakan khilafah,” kata dia.

Baca Juga:

5 Ustaz yang Pernah Ditolak GP Ansor, Ada yang Dituding HTI dan Wahabi

Nurwakhid memberikan peringatan mengenai strategi dan pola metamorfosa HTI pasca ditetapkan jadi organisasi terlarang. Mereka metamorfosa gerakan yang menginfiltrasi masyarakat, terkhusus anak muda.

“Metamorfosa itu hanya perubahan fisik dan bentuk, tetapi tidak merubah substansi. Begitulah HTI, juga sedang mengalami proses metamorfosa dari organisasi resmi menjadi gerakan dengan beragam nama. Tetapi substansi ideologi dan ajarannya sama,” kata dia.

Dia menjelaskan pasca resmi dibubarkan pada tahun 2017, HTI bukan berarti telah tumbang. Mereka terus melakukan kegiatan bawah tanah atau secara terbuka dengan mengganti nama organisasi demi berkamuflase.

“Pembubaran HTI kan sebenarnya bukan solusi tuntas, selama ideologinya tidak bisa dilarang, organisasi ini bisa berkamuflase dalam bentuk gerakan, narasi dan organisasi non formal. Secara narasi, kelompok ini saat ini lebih memilih menggunakan kata one ummah sebagai kamuflase khilafah, itulah sebenarnya strategi metamorfosa,” katanya.

Untuk itu, dia mengimbau agar orang tua dan masyarakat bisa membentengi keluarga dari ajaran organisasi HTI. Sebab, sampai sekarang belum ada aturan yang melarang ideologi yang disebarkan eks Anggota HTI untuk beredar di masyarakat

“Sejak dulu Saya menegaskan pentingnya pelarangan aspek penyebaran ideologinya yang bertentangan dengan dasar negara. Selama ini belum dilakukan tugas kita tentu membentengi anak-anak muda dari virus ideologi HTI dalam berbagai bentuk nama organisasi dan kegiatan,” katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial acara ‘Metamorfoshow’ yang diduga digagas organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Acara itu disebut berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu, 17 Februari 2024 lalu.

sorot hti - Ilustrasi/Kelompok Hizbut Tahrir saat menggelar demo menolak kenaikan BBM beberapa waktu lalu.

sorot hti – Ilustrasi/Kelompok Hizbut Tahrir saat menggelar demo menolak kenaikan BBM beberapa waktu lalu.

Kabar terkait acara itu salah satunya diunggah akun X @chanzyeolk. Acara disebut berlangsung di Teater Tanah Airku, TMII. Dalam narasinya, acara itu diinisiasi HTI.

“Entah ini sudah yang kesekian kalinya kelompok berbahaya ini HTI lolos dalam menyelenggarakan kegiatan mereka. Berkedok dg “Metamorfoshow : It’s Time to be One Ummah” 1200 anak muda di cuci otaknya oleh mereka,” demikian akun itu seperti dikutip pada Jumat 23 Februari 2024.

Halaman Selanjutnya

Dia menjelaskan pasca resmi dibubarkan pada tahun 2017, HTI bukan berarti telah tumbang. Mereka terus melakukan kegiatan bawah tanah atau secara terbuka dengan mengganti nama organisasi demi berkamuflase.

Halaman Selanjutnya



Fuente