Senin, 26 Februari 2024 – 10:48 WIB

Subang – Media sosial digemparkan dengan seorang calon anggota legislatif (caleg) dari Kabupaten Subang yang membuat kegaduhan usai dirinya kalah dalam perolehan suara di Pileg 2024. Caleg yang terdaftar di Dapil 4 Subang itu meneror warga dengan menyalakan petasan jumbo.

Baca Juga:

Polisi Panggil Rektor Universitas Pancasila Hari Ini Soal Dugaan Pelecehan Seksual

Aksi teror warga dengan memakai petasan tersebut kemudian menjadi perbincangan di media sosial. Dalam sebuah video yang viral, terlihat Caleg yang berinisial A tersebut meneror warga dengan menyalakan petasan dari atas menara masjid di kawasan Patokbeusi, Subang, pada Minggu, 18 Februari 2024.

Melansir dari tvOnenews, tidak hanya menyalakan petasan berukuran jumbo, Caleg berinisial A tersebut juga diduga memerintahkan tim suksesnya untuk menyalakan petasan di beberapa titik, terutama wilayah dengan perolehan suara yang kecil.

Baca Juga:

Viral Detik-detik Biduan Alami Pelecehan saat Nyanyi di Hajatan, Pelaku Hampir Dikeroyok Warga

Caleg

Foto :

  • Tangkapan Layar: Instagram

Akibat keonaran yang dilakukan oleh Caleg tersebut, banyak warga yang terganggu. Bahkan, sebagian warga sempat dilarikan ke rumah sakit karena diduga kaget mendengar dentuman petasan jumbo yang dinyalakan tim sukses caleg tersebut.

Baca Juga:

PSI Masih Berpeluang Lolos ke Parlemen, Menurut Peneliti EPI

Bukan hanya itu, ada pula seorang korban meninggal dunia lantaran diduga dampak dari petasan tersebut. Korban meninggal dunia adalah seorang nenek berusia 60 tahun yang sempat drop usai mendengar petasan di sekitar rumahnya.

Sebelum itu, korban memang sedang sakit dan mendapatkan perawatan di rumahnya. Korban diduga memiliki riwayat penyakit jantung sehingga ketika mendengar suara dentuman yang sangat keras, korban kaget sampai meninggal dunia.

Keonaran yang dilakukan oleh caleg tersebut tidak berhenti disitu saja. Menurut kabar yang beredar, ia juga membongkar jalan dan gorong-gorong yang sudah dibangun memakai dana aspirasi saat dirinya masih menjadi wakil rakyat terpilih. Jalan beton di beberapa titik pun diduga dibongkar karena kesal akan kekalahannya di Pileg 2024.

Menurut warga sekitar di Desa Tambak Jati, mereka sudah memiliki pilihan berbeda dibanding dengan Pileg 2019 lalu. Berbeda pilihan ini lantaran beberapa alasan dari warga dan hal tersebut adalah hak demokrasi dari warga negara.

Halaman Selanjutnya

Source : VIVA/Misrohatun Hasanah

Halaman Selanjutnya



Fuente