Kenya telah menyelesaikan perselisihan impor minyak dengan negara tetangganya, Uganda, yang akhirnya mengizinkan negara Afrika Timur tersebut mengimpor produk minyak bumi melalui pelabuhannya di Mombasa.

Menurut Reuters, informasi di atas disampaikan oleh Menteri Energi Kenya saat berbicara kepada surat kabar Business Daily pada hari Kamis.

Perselisihan impor minyak telah menyebabkan masalah diplomatik bagi kedua negara dan Uganda mencari alternatif selain pelabuhan di Kenya.

Uganda yang terkurung daratan mempertimbangkan untuk menggunakan Pelabuhan Tanzania untuk mengimpor produk minyak bumi yang mengakhiri kolaborasi mulus selama beberapa dekade antara Uganda dan Kenya dalam bidang impor Minyak.

Hal ini terjadi sebelum Kenya mengambil tindakan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

Menteri menambahkan bahwa UNOC akan menggunakan perusahaan Pipa Kenya untuk memindahkan produk minyak bumi yang berarti bahwa Kenya masih akan mendapatkan keuntungan dari pengaturan tersebut.

Uganda mengumumkan pada bulan November bahwa mereka akan menyerahkan hak eksklusif atas pasokan semua produk minyak bumi kepada pedagang energi global Vitol.

Alasan pemerintah di balik hal ini adalah bahwa penggunaan perusahaan-perusahaan Kenya untuk mengimpor minyak bumi ke Uganda seringkali mempengaruhi harga eceran di Uganda karena perusahaan-perusahaan ritel Uganda selalu diperlakukan sebagai pilihan kedua setiap kali terjadi gangguan pasokan.

Menurut media Kenya, Presiden Kenya William Ruto bertemu dengan Presiden Uganda Yoweri Museveni bulan lalu dan keduanya sepakat untuk mengakhiri perselisihan mengenai impor minyak.

Fuente