Selasa, 30 April 2024 – 14:45 WIB

Washington – Tiga personel kepolisian Amerika Serikat (AS) tewas dalam baku tembak yang terjadi di negara bagian North Carolina pada Senin, 29 April 2024, waktu setempat.

Baca Juga:

5 Unit Militer Israel Langgar HAM, AS Pertimbangkan Sanksi

Lima polisi lainnya mengalami luka-luka dalam baku tembak, yang terjadi saat polisi mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadap seorang terpidana di wilayah tersebut.

Ilustrasi kasus penembakan

Baca Juga:

Joe Biden Dikecam karena Diam Saat Israel Menghadapi Ancaman Surat Perintah Penangkapan

Departemen Kepolisian Charlotte-Mecklenburg (CMPD) dalam pernyataannya melaporkan bahwa pengepungan yang diwarnai baku tembak itu berlangsung selama tiga jam.

Satu tersangka ditemukan tewas di area properti tersebut setelah para polisi membalas tembakan.

Baca Juga:

Kasus Mayat Bayi di Tanah Abang, Kedua Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

Kepala CMPD Johnny Jennings menuturkan kepada wartawan bahwa para aparat penegak hukum ditembak saat melaksanakan surat perintah penangkapan terhadap seorang terpidana yang diburu atas dakwaan kepemilikan senjata api.

Para polisi membalas tembakan itu, dan baku tembak pun terjadi sekitar pukul 13.30 waktu setempat.

Polisi menembak satu orang, yang kemudian dinyatakan meninggal, sebelum tembakan lebih lanjut dilakukan dari dalam rumah yang terkepung.

Disebutkan Jennings bahwa setelah pengepungan terjadi, polisi melakukan pembersihan pada properti itu dan menemukan seorang remaja berusia 17 tahun bersama seorang wanita di dalam rumah. Keduanya lantas dibawa ke kantor polisi setempat sebagai “persons of interest”.

Departemen Kehakiman AS, dalam pernyataan terpisah, mengonfirmasi bahwa tiga personel penegak hukum yang tewas terdiri atas seorang wakil marshal AS dan dua personel satuan tugas.

Lima personel lainnya juga terkena tembakan hingga mengalami luka-luka, salah satunya dari kepolisian lokal yang kini dilaporkan dalam kondisi kritis.

“Insiden ini menjadi hari yang benar-benar tragis bagi kota Charlotte dan bagi profesi penegak hukum,” kata Jennings, dikutip dari ABC News, Selasa, 30 April 2024.

Jaksa Agung AS Merrick Garland, dalam pernyataannya, menyebut Departemen Kehakiman sangat sedih atas kematian tiga rekan penegak hukum.

Menurut Gedung Putih, Presiden Joe Biden juga telah mendapatkan briefing soal insiden mematikan tersebut dan telah menyampaikan belasungkawa dan dukungan untuk masyarakat.

Halaman Selanjutnya

Polisi menembak satu orang, yang kemudian dinyatakan meninggal, sebelum tembakan lebih lanjut dilakukan dari dalam rumah yang terkepung.

Halaman Selanjutnya



Fuente