Makan sepuasnya, A24: Beberapa kuman bakteri di kehidupan nyata benar-benar haus akan darah kita, menurut penelitian baru. Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa bakteri penyebab penyakit tertentu, termasuk strain Escherichia coli, secara kimiawi tertarik pada serum dalam darah kita sebagai sumber makanan. Temuan mengerikan ini tampaknya menjelaskan mengapa bakteri ini cenderung menyebabkan sepsis yang mengancam jiwa.

Penelitian ini dipimpin oleh para ilmuwan dari Washington State University. Mereka berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang bakteri yang secara teratur dapat menyerang aliran darah dari bagian lain tubuh, yang juga dikenal sebagai bakteri bakteremia. Meskipun sebagian besar kejadian bakteremia bersifat sementara dan hanya menimbulkan sedikit masalah, terkadang hal ini memicu peradangan yang meluas dan berpotensi fatal serta kerusakan organ yang parah, suatu kondisi yang dikenal sebagai sepsis.

Tim ini fokus pada tiga kuman khususnya, semuanya termasuk dalam keluarga besar Enterobacteriaceae: non-tifus Salmonella enterika, Citrobacter koseriDan E.coli. Ketiga bakteri tersebut merupakan pemicu umum pendarahan usus dan bakteremia, dan infeksi ini merupakan penyebab utama kematian bagi penderita penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa. Untuk percobaannya, mereka menggunakan strain bakteri yang diambil dari pasien sebenarnya. Untuk merangsang pendarahan usus, mereka menggunakan serum darah manusia (bagian cair dari darah) dan “perangkat mikrofluida berbasis injeksi khusus”.

Bakteri tersebut hampir seketika tertarik pada darah dalam jumlah yang sangat kecil sekalipun, biasanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit untuk mengidentifikasi keberadaan serum di dekatnya dan mulai bergerak ke arah itu. Eksperimen lain dengan Salmonella menemukan bukti bahwa pergerakan ini setidaknya sebagian didorong oleh bakteri yang merasakan asam amino tertentu yang berlimpah dalam serum yang disebut L-serine—kemampuan yang mungkin dimiliki oleh banyak bakteri terkait lainnya. Dan mereka juga menemukan bahwa bakteri tersebut memang mampu memakan serum.

Temuannya, dilepaskan seperti yang dimuat dalam jurnal Elife minggu ini, menunjukkan bahwa beberapa bakteri mampu mencari makanan dalam darah kita, kata para penulis. Fenomena “vampirisme bakterial” ini, sebagaimana mereka putuskan untuk menyebutnya, tampaknya menjelaskan mengapa bakteri ini merupakan penyebab umum infeksi aliran darah. Tim berharap pelajaran yang didapat dari penelitian ini dan penelitian di masa depan suatu hari nanti dapat membantu kita menemukan cara untuk menjauhkan bakteri ini dari darah kita sepenuhnya.

“Dengan mempelajari bagaimana bakteri ini mampu mendeteksi sumber darah, di masa depan kita dapat mengembangkan obat baru yang menghalangi kemampuan ini. Obat-obatan ini dapat meningkatkan kehidupan dan kesehatan penderita IBD yang berisiko tinggi terkena infeksi aliran darah,” kata penulis utama Siena Glenn, seorang mahasiswa PhD di WSU, dalam sebuah penelitian. penyataan dari universitas.

Fuente