Idenya berhasil: “Gema dan cara audio memantul menciptakan perasaan seperti makhluk besar yang mengaum di lingkungan yang luas dan terbuka,” kata Yamazaki kepada A Frame, mengungkapkan bahwa tim merekam suara gemuruh secara langsung saat ia berteriak melalui pengeras suara stadion. “Itu menyenangkan dan sangat menarik, menampilkan ukuran dan skala Godzilla,” tambahnya. Meskipun faktanya stadion itu kosong, pembuat film mengatakan para kru masih menerima keluhan kebisingan. “Kami mendapat banyak keluhan setelahnya dari tetangga yang tinggal di dekat stadion bisbol, mengatakan, ‘Ada monster besar yang mengaum di dekat rumah saya!'” jelas pembuat film tersebut.

Perancang suara, artis foley, dan mixer rekaman ulang Natsuko Inoue juga menggambarkan pengalaman stadion dalam sebuah artikel oleh outlet berbahasa Jepang. Suara Nyata. “Saya merasa peran saya adalah mereproduksi suara harta nasional yang dipanggil pada tahun 1954 dengan menggunakan sistem suara yang ada saat ini,” kata Inoue kepada outlet tersebut (kutipannya di sini telah diterjemahkan). “Saya melakukan berbagai hal untuk menjaga suaranya tetap utuh. Pada akhirnya, saya menyadari bahwa resonansinya tidak cukup.” Perancang suara menyadari bahwa ini akan menjadi kesempatan sempurna untuk menggunakan pendekatan yang sudah lama ingin dia coba, yaitu dia merekam di luar ruangan, di ruang terbuka yang luas, dan memasukkan umpan balik ke dalam suara.

Fuente