Rabu, 3 April 2024 – 22:57 WIB

Jakarta – Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Idrus Marham menilai, wajar ketika Airlangga Hartarto kembali didukung menjadi ketua umum.

Baca Juga:

Gibran Bagikan Gantungan Kunci Naruto di Ponpes Al-Tsaqafah, Bawaslu Sebut Bukan Kampanye

Menurutnya, dukungan tersebut sangat wajar karena Airlangga dianggap berprestasi dalam Pemilu 2024.

“Karena Pak Airlangga dianggap berprestasi, maka tentu ada respon positif dari seluruh keluarga besar (Golkar) masih menginginkan. Itu wajar saja,” ujar Idrus kepada wartawan di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 3 April 2024.

Baca Juga:

Ormas yang Didirikan Partai Golkar MDI Nyatakan Dukung Airlangga Hartarto di Munas 2024

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat konferensi pers usai rapat pleno bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan kader Partai Golkar di kantor pusat Partai Golkar, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024.

Idrus menjelaskan bahwa Airlangga mampu menaikkan perolehan kursi Partai Golkar di DPR RI menjadi 102 kursi. “Buktinya kursinya naik. Tadinya 85, proyeksi 102 bahkan lebih. Kenapa? Munculnya dukungan kepada Pak Airlangga itu adalah sangat realistis,” ujarnya.

Baca Juga:

KIP Perintahkan KPU Beberkan Data Rincian Infrastruktur Teknologi Pemilu 2024

Sebaliknya, lanjut dia, pihaknya yang tak menginginkan Airlangga kembali menjadi ketua umum justru dianggap tak wajar.

“Saya kira yang tidak menginginkan itu malah tidak wajar. Kenapa? Karena berarti tidak menghargai prestasi orang,” ucapnya.

Dukungan agar Airlangga kembali memimpin Golkar mulai berdatangan menjelang Musyawarah Nasional (Munas) partai berlambang pohon beringin itu pada Desember 2024.

Acara puncak HUT ke-56 Partai Golkar. (Foto ilustrasi)

Acara puncak HUT ke-56 Partai Golkar. (Foto ilustrasi)

Terbaru, Pengurus Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 sudah mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga.

Selain Kosgoro 1957, Organisasi Masyarakat (Ormas) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) juga mendukung Airlangga.

Halaman Selanjutnya

“Saya kira yang tidak menginginkan itu malah tidak wajar. Kenapa? Karena berarti tidak menghargai prestasi orang,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya



Fuente