Regulator keamanan pangan FSSAI pada hari Kamis mengatakan pihaknya sedang dalam proses mengumpulkan sampel sereal bayi Cerelac Nestle di seluruh India, di tengah laporan global yang mengklaim bahwa perusahaan tersebut menambahkan kandungan gula yang lebih tinggi dalam produk tersebut.

“Kami mengumpulkan sampel (sereal bayi Cerelac Nestle) dari seluruh negeri. Diperlukan waktu 15-20 hari untuk menyelesaikan prosesnya,” CEO Otoritas Standar dan Keamanan Pangan (FSSAI) G Kamala Vardhana Rao mengatakan kepada PTI di sela-sela konferensi. Acara Assocham tentang fortifikasi pangan.

FSSAI adalah badan hukum di bawah administrasi Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga.

Langkah ini dilakukan menyusul kekhawatiran mengenai dugaan kandungan gula yang tinggi dalam produk makanan bayi Nestle yang diungkapkan oleh Kementerian Urusan Konsumen dan Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak (NCPCR) setelah memperhatikan laporan global yang diterbitkan oleh LSM Swiss, Public Eye.

Laporan global menyatakan bahwa Nestle menjual produk bayi dengan kandungan gula lebih tinggi di negara-negara kurang berkembang di Asia Selatan termasuk India, Afrika dan negara-negara Amerika Latin dibandingkan dengan pasar di Eropa.

Namun, Nestle India menegaskan bahwa mereka tidak pernah berkompromi dalam hal kepatuhan dan telah mengurangi tambahan gula dalam produk makanan bayi di India hingga 30 persen tergantung variannya selama lima tahun terakhir.

Sebelumnya, dalam pidatonya di acara Assocham, CEO FSSAI menyoroti pentingnya fortifikasi pangan bagi kesehatan manusia dan menyerukan fortifikasi selain beras dengan memasukkan millet dan makanan alternatif lainnya.

Perusahaan-perusahaan FMCG telah memperkenalkan berbagai produk berbasis millet dalam beberapa tahun terakhir dan mereka dapat memperluas cakupan makanan bergizi di negara ini, tambahnya.

CEO juga meluncurkan laporan pengetahuan Assocham ‘Memperkuat Masa Depan India: Pentingnya Fortifikasi dan Nutrisi Pangan’ pada kesempatan tersebut.

CEO Bisnis Bermerek Global LT Foods Vivek Chandra, Shariqua Yunus dari Program Pangan Dunia, CEO Fortify Health Tony Senanyake dan CEO Farm to Fork Solutions Umesh Kamble juga berbicara tentang fortifikasi pangan.

Diterbitkan di:

25 April 2024



Source link