Paus Fransiskus akan menghadiri KTT G7 mendatang untuk membahas pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan tantangan yang ditimbulkannya.

Perdana Menteri Italia Georgia Meloni mengonfirmasi Paus akan hadir pada pertemuan di Puglia, Italia yang dijadwalkan pada 13 hingga 15 Juni. Para pemimpin Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Kanada, dan Jepang semuanya akan hadir. Undangan juga akan diberikan kepada beberapa pejabat terpilih lainnya yang memiliki agenda utama dalam AI.

Dengan Italia mengambil alih rotasi G7 Sebagai presiden pada awal tahun 2024, Meloni akan menjadi tuan rumah bagi rekan-rekannya serta kepala Gereja Katolik Roma. Meskipun Vatikan adalah negaranya sendiri, namun terletak di Roma.

Ini akan menjadi pertemuan puncak ketujuh yang diadakan di Italia, dan terakhir kali diadakan di Genoa pada tahun 2001.

“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah seorang Paus mengambil bagian dalam kerja-kerja G7,” kata Meloni dalam pidatonya menjelang pertemuan tersebut. Dia menambahkan bahwa Paus Fransiskus akan menjadi bagian dari sesi kerja mengenai AI, dan menggambarkan situasi ini sebagai salah satu “tantangan antropologis terbesar di zaman kita.”

PM Italia melanjutkan, “Saya yakin bahwa kehadiran Yang Mulia akan memberikan kontribusi yang menentukan dalam menyusun kerangka peraturan etika dan budaya untuk kecerdasan buatan.”

Komentar Meloni disampaikan pada minggu yang sama Anggota parlemen Italia menyetujui undang-undang tersebut untuk pasar AI domestik, mengenai penggunaannya, investasi dan sanksi terhadap pelanggaran terkait AI.

Pope terus fokus pada AI

Paus Fransiskus sebelumnya telah menggunakan status dan wewenangnya untuk memohon kepada para pemimpin dan otoritas dunia agar mencapai konsensus internasional guna menjaga perkembangan AI yang terus berkembang.

Beliau menekankan perlunya kerja sama yang mendesak untuk memastikan pengawasan dan pengendalian manusia, untuk membatasi pengaruh teknologi, demi kebaikan umat manusia.

“Kita tidak bisa berasumsi Pertama bahwa pengembangannya akan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masa depan umat manusia dan perdamaian antar bangsa.”

Kredit gambar: Ashwin Vaswani/Unsplash

Fuente