Minggu, 28 April 2024 – 08:48 WIB

Bandung – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan analisis terkait gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gempa tersebut berkekuatan 6,5 magnitudo yang dimutakhirkan jadi 6,2 magnitudo.

Baca Juga:

Jumlah Rumah Rusak Imbas Gempa Garut Terus Bertambah, 4 Warga Terluka

Gempa Garut disebabkan adanya aktivitas penunjaman atau bisa disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik. Geteran gempa Garut terasa hingga wilayah Jawa Barat lain seperti Tasikmalaya, Kota Bandung, hingga Sukabumi.

“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid dalam keterangan, Minggu, 28 April 2024.

Baca Juga:

Deretan Langkah Efektif Meyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi Terjadi

Petugas BPBD menunjukkan titik gempa. (foto ilustrasi).

Foto :

  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

Badan Geologi menjelaskan wilayah pesisir Jawa Barat selatan umumnya berupa dataran pantai. Wilayah pesisir yang berupa dataran pantai itu berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal di bagian utara.

Baca Juga:

Gempa Garut Terasa hingga Bandung, BMKG: Jenis Menengah dan Tak Berpotensi Tsunami

“Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat,” jelas Wafid.

Dia menuturkan wilayah tersebut secara umum tersusun oleh endapan kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda. Selain itu, ada batuan berumur tersier berupa batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api

Dari data BMKG, gempa Garut terjadi pada 27 April 2024 pukul 23.29 WIB. Gempa bumi itu berpusat pada 8,42 derajat lintang selatan, 107,26 derajat bujur timur atau 151,7 kilometer barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 70 kilometer.

Menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa Garut terletak pada koordinat 107,272 derajat bujur timur dan 8,110 derajat lintang selatan dengan magnitudo 6,1 pada kedalaman 68,3 kilometer.

Adapun berdasarkan data Geo Forschungs Zentrum (GFZ) Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,41 derajat bujur timur dan 7,88 derajat lintang selatan dengan magnitudo 6,1 pada kedalaman 67 kilometer.

Laporan sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa di Garut mengakibatkan terjadinya korban luka-luka dan kerusakan bangunan di Kabupaten Garut. Selain itu, ada bangunan yang rusak di Tasikmalaya, Sukabumi, Bandung Barat, Ciamis, Kota Bandung, Pangandaran.

Wafid menambahkan, meski lokasi pusat gempa bumi berada di laut, kejadian bencana itu tak menyebabkan tsunami karena tak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut.

Sebelumnya, BMKG melalui Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan pemicu gempa Garut. Dia menuturkan gempa muncul karena terjadi deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia.

“Gempa ini dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquakke),” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 28 April 2024. (Ant)

Halaman Selanjutnya

Dari data BMKG, gempa Garut terjadi pada 27 April 2024 pukul 23.29 WIB. Gempa bumi itu berpusat pada 8,42 derajat lintang selatan, 107,26 derajat bujur timur atau 151,7 kilometer barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 70 kilometer.

Halaman Selanjutnya



Fuente