Sabtu, 27 April 2024 – 10:10 WIB

Malang – Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni karena pelanggaran oleh pemain lawan.

Baca Juga:

Klasemen Liga 1: Klub Raffi Ahmad Kecebur Zona Degradasi

Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro mengatakan, bahwa selama dia menjadi pelatih hadiah penalti yang mereka terima murni karena pelanggaran. Penalti itu didapat buah dari intensitas serangan yang mereka bangun.

“Saya sejak memegang Arema ada beberapa pertandingan yang tanpa penalti. Penalti itu didapat karena intensitas serangan kita. Kalau kita dapat penalti saat pertandingan kita bertahan di belakang itu wajib dipertanyakan,” kata Widodo.

Baca Juga:

Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

Sejauh ini Arema FC mendapat hadiah penalti sebanyak 14 kali. Singo Edan pun mendapat julukan sebagai Raja Penalti. Hadiah penalti terakhir didapat saat laga melawan PSM Makassar.

Baca Juga:

Hasil Liga 1: Persis Solo Legowo Akui Kemenangan Tim Tamu Persita Tangerang

Arema FC mendapat 2 hadiah penalti yang semuanya berbuah gol usai dieksekusi oleh Charles Lokolingoy. Masing-masing pada menit 30 dan 74.

“Saya setelah pertandingan sering melihat rekaman pertandingan untuk melihat apakah memang penalti atau tidak. Intensitas tinggi biasanya akan terjadi hal seperti itu (penalti),” ujar Widodo.

Sementara itu, pemain Arema FC Greg Nwokolo juga menolak anggapan bahwa penalti yang mereka dapat karena keputusan wasit yang tidak tepat. Dia menyebut gol penalti maupun gol bunuh diri di dapat karena intensitas serangan yang tinggi.

“Gol penalti atau bunuh diri itu karena intensitas pertandingan yang tinggi tendangan penalti juga tidak mudah,” tutur Greg.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, pemain Arema FC Greg Nwokolo juga menolak anggapan bahwa penalti yang mereka dapat karena keputusan wasit yang tidak tepat. Dia menyebut gol penalti maupun gol bunuh diri di dapat karena intensitas serangan yang tinggi.

Halaman Selanjutnya



Fuente