• Pria itu pergi ke laguna Flic en Flac di sisi barat pulau pada hari Minggu

Seorang turis Inggris tenggelam di Mauritius saat pertama kali berenang di laut.

Warga Inggris, berusia 55 tahun, mendarat di Mauritius pada hari Minggu dan menginap di Henessy Park Hotel di Ebène, di sisi barat pulau surga, menurut Le Ekspres.

Dia pergi ke laguna Flic en Flac di dekatnya untuk berenang pertamanya dan mengalami kesulitan saat berenang, lapor media lokal.

Pria tersebut dilaporkan ditarik keluar dari air oleh seorang warga negara Perancis dengan menggunakan perahu, namun upaya untuk menghidupkannya kembali gagal dan dia dibawa ke rumah sakit setempat, di mana dia dinyatakan meninggal.

Laut dilaporkan bergolak dan terjadi gelombang besar saat pria tersebut tenggelam.

Warga Inggris, berusia 55 tahun, mendarat di Mauritius pada hari Sabtu dan menginap di sebuah hotel di Ebène, di sisi barat pulau surga. Dia pergi ke pantai Flic en Flac terdekat (foto) untuk berenang pertamanya pada hari Minggu dan mengalami kesulitan di dalam air.

Pria Inggris itu dijadwalkan meninggalkan Mauritius pada hari Jumat.

Dia termasuk di antara tiga orang yang tenggelam akibat gelombang besar tersebut, dan tiga orang lainnya masih hilang. Upaya penyelamatan yang dilakukan penjaga pantai terhambat oleh angin kencang dan gelombang setinggi empat meter.

MailOnline telah menghubungi Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan untuk memberikan komentar.

Ini terjadi setelah seorang ayah Inggris yang heroik menghilang secara tragis setelah menghilang di bawah ombak ketika mencoba menyelamatkan putranya yang berusia 15 tahun yang selamat dari cobaan berat di pulau surga Mauritius.

Pria berusia 49 tahun itu berusaha menyelamatkan putranya yang masih remaja, yang tersapu gelombang besar ke laut di laguna Pomponette di pantai selatan pulau itu, menurut laporan media lokal.

Namun selama penyelamatan, warga negara Inggris tersebut mengalami kesulitan dan ketika penjaga pantai mencapai bocah berusia 15 tahun tersebut tak lama setelah pukul 10.15 pagi pada tanggal 23 Maret, ayahnya telah menghilang di bawah ombak.

Meski putranya berhasil diselamatkan, pencarian pria tersebut berlanjut hingga malam hari dan dilanjutkan pada 24 Maret. Ia belum ditemukan dan dikhawatirkan telah meninggal.

Pria tersebut, rekannya, dan putranya telah tiba di Mauritius pada hari Jumat, 22 Maret, dan dijadwalkan berangkat sekitar seminggu kemudian, tepat sebelum Minggu Paskah, pada tanggal 30 Maret.

Fuente