Ada indikasi bahwa Microsoft African Development Center (ADC) akan menutup operasinya di Afrika Barat, yang berlokasi di Lagos, Nigeria.

Sumber industri yang mengetahui hal ini mengungkapkan hal ini kepada The Guardian pada hari Selasa, meskipun belum ada pernyataan resmi dari Microsoft.

Manajemen Microsoft pada hari Senin telah memberi tahu staf tentang perkembangan mendadak tersebut.

Staf yang terkena dampak, menurut informasi yang dikumpulkan, mungkin akan menerima gaji hingga bulan Juni dan HMO mereka.

Sumber di kantor Microsoft Lagos tidak mengkonfirmasi atau menyangkal perkembangan tersebut ketika dihubungi kemarin.

“Saya tidak bisa mengatakan apa pun mengenai hal itu untuk saat ini. Terima kasih,” kata sumber itu.

Meskipun penyebab langsung dari penutupan ADC masih belum jelas, sumber industri menyatakan bahwa hal tersebut mungkin disebabkan oleh situasi ekonomi saat ini di negara tersebut.

Namun sumber industri mengatakan bahwa ADC di Afrika Timur, yang terletak di Nairobi, Kenya tidak terpengaruh, “hanya di Nigeria.”

ADC diluncurkan di Nigeria pada tahun 2022 setelah didirikan pada tahun 2019. ADC ini merupakan bagian dari investasi Microsoft sebesar $100 juta untuk dua pusat pengembangan di Afrika, dan yang lainnya berlokasi di Nairobi. Sejak diluncurkan, ADC dilaporkan telah mempekerjakan 120 insinyur dan lebih dari 200 karyawan di Nigeria.

Pada peluncurannya pada tahun 2022, Managing Director, Microsoft ADC, Afrika Barat, Gafar Lawal, mengatakan, “Kami bermaksud merekrut 500 insinyur penuh waktu pada akhir tahun ini atau pada tahun 2023. Namun, saat ini, kami telah melampaui 500 orang. adalah untuk memberi tahu Anda tentang banyaknya talenta yang kami miliki di Afrika.”

ADC ini ditugaskan oleh mantan Menteri Komunikasi dan Ekonomi Digital, Prof. Isah Pantami dan Gubernur Negara Bagian Lagos, Babajide Sanwo-Olu.

ADC bertujuan untuk memfasilitasi penciptaan solusi teknologi yang akan memecahkan masalah-masalah Afrika dan global.

“Kami ingin merekrut talenta teknik luar biasa di seluruh benua yang akan membangun solusi inovatif untuk dampak global. Hal ini juga menciptakan peluang bagi para insinyur untuk melakukan pekerjaan yang berarti dari negara asal mereka dan bergabung dengan organisasi rekayasa dan pengembangan global,” kata Microsoft dalam sebuah pernyataan.

Fasilitas ADC di Lagos juga menampung Microsoft Garage, sebuah entitas yang diluncurkan untuk meningkatkan skala inovasi dalam ekosistem teknologi. Meningkatnya kehadiran Microsoft di Afrika akan memberdayakan mitra dan pelanggan saat mereka menggunakan solusi Microsoft di bidang-bidang penting bagi benua ini seperti FinTech, AgriTech, dan energi OffGrid.

Fuente