Minggu, 5 Mei 2024 – 09:21 WIB

Jawa Barat – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Masiroh kembali pulang ke kampung halamannya di desa Pranggong, kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat setelah 22 tahun dikabarkan meninggal. Kepulangan Masiroh ini membuat keluarga dan kerabatnya terkejut sekaligus bersyukur Masiroh pulang dalam keadaan sehat.

Baca Juga:

5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Indonesia?

Setelah 22 tahun tak ada kabar dari Masiroh, keluarga menganggap wanita berusia 38 tahun itu sudah meninggal dunia, mengingat negara Suriah dimana Masiroh bekerja merupakan negara konflik dan sedang dilanda perang. Karena mengira Masiroh sudah meninggal, keluarga bahkan sempat mengelar pengajian untuk mendoakan Masiroh.

Masiroh, TKW asal Jawa Barat pulang setelah dikabarkan meninggal 22 tahun lalu

Baca Juga:

Gerindra Perkenalkan Dedi Mulyadi Kandidat dalam Pilkada Jabar

Saat kembali ke kampung halamannya, Masiroh menceritakan sejumlah pengalamannya bekerja di Suriah. Dia mengungkapkan bahwa selama bekerja dirinya kerap mendapatkan tindakan yang kekerasan dari sang majikan.

“Berangkat ke Suriah tahun 2001, di majikan yang pertama 4 tahun, udah itu di majikan yang pertama dipukuli sama istrinya. Setelah itu pindah kerja lagi tiga tahun bayarannya sama majikan yang pertama itu diambil,” kata Masiroh menceritakan pengalamannya.

Baca Juga:

1.200 Warga Mengungsi, 7 Tewas dan 15 Rumah Hanyut Akibat Banjir dan Longsor Hantam Luwu

Ketika dirinya pinda tempat kerja ke majikan yang ketiga, menurut Masiroh, upah yang harusnya diberikan kepadanya justru diambil majikannya yang pertama. “Yang ketiga, tiga tahun lagi gajinya diambil lagi oleh majikan yang pertama. Waktu dimajikan yang ketiga terjadi peperangan, aku takut. Pas perang itu aku pergi sama majikan, Alhamdulillah Allah masih melindungi sehingga aku gak ada yang luka,” Ujar, Masiroh

Sementara itu, Adik Masiroh, Abdul Siraj, mengatakan, sejak Masiroh tak ada kabar, keluarga sudah melakukan berbagai cara untuk menemukan keberadaan Masiroh. Namun segala upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil dan Masiroh tetap tidak di ketahui hingga akhirnya dianggap sudah meninggal dunia.

Kemudian pada tahun 2023, keluarga melihat sebuah tayangan dari salah seorang konten kreator yang menjadi titik terang keberadaan Masiroh. Dari sana, keluarga berhasil menemukan kontak majikan Masiroh.

“Dari tahun 2001 itu masih ada kontak, hilang kontak itu pas tahun 2002, terus pas 2023 ada seorang YouTuber yang videoin permasalahannya diterangin secara detail, Alhamdulillah ada perkembangan,” ujar Abdul

Keluarga kemudian bisa terhubung dengan Majikan Masiroh melalui video call. “Sama majikan ke empat ini ada komunikasi lewat video call. Jadi dari majikan pertama itu totalnya empat tahun, terus setelah empat tahun Masiroh dilempar ke majikan lain,” ujar Abdul.

Hingga saat ini, menurut Abdul, Masiroh masih mengalami trauma yang mendalam akibat penyiksaan majikan dan peperangan di Suriah. Bahkan akibat sejumlah pengalaman pahit yang dilaluinya, Masiroh kini tidak mengenal teman-temanya semasa ia duduk di bangku sekolah, serta tidak fasih berbahasa Indonesia.

“Masiroh sempat dikabarkan meninggal karena pas dua tahun Masiroh bekerja di Suriah, tidak ada kontak sama sekali sampai 2023, apalagi kami di sini tau kalau negara sana saat itu sedang terjadi konflik,” ujar Abdul

Pasukan ISIS di Suriah (Doc: The Cradle)

Pasukan ISIS di Suriah (Doc: The Cradle)

Foto :

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Meski mengira Masiroh sudah meninggal, namun keluarga masih merasa ada yang janggal. Dalam lubuk hati terdalam dari keluarga meyakini bahwa Masiroh masih hidup.

“Tapi seandainya Masiroh sudah meninggal pun biasanya kami pihak keluarga pasti ada yang mimpi ketemu dia, itu pasti tanda-tandanya. Nah berhubung tanda-tanda itu tidak ada maka kami sebenarnya masih yakin kalau kakak saya Masiroh itu masih hidup. Kami sudah menggelar tahlilan, bahkan kalau ada acara tahlilan apapun itu kami keluarga sering atau selalu mengirim doa untuk Masiroh, karena kami sudah menganggapnya sudah tidak ada,” terang Abdul.

Kini Masiroh sang pahlawan devisa negara sudah pulang. Saat ini, keluarga berharap, pemerintah dapat membantu untuk memperjuangkan hak- hak Masiroh selama bekerja di Suriah.

“Saya berharap, sebagai wakil keluarga dari Masiroh, dari majikan pertama sampai ketiga itu mudah-mudahan bisa diusut kembali hak-haknya Masiroh, syukur Alhamdulillah kalau bisa dicairkan. Total Masiroh di Suriah itu 22 tahun sejak 2001 atau sejak Masiroh lulus sekolah MI,” pungkas Abdul.

Halaman Selanjutnya

Kemudian pada tahun 2023, keluarga melihat sebuah tayangan dari salah seorang konten kreator yang menjadi titik terang keberadaan Masiroh. Dari sana, keluarga berhasil menemukan kontak majikan Masiroh.

Halaman Selanjutnya



Fuente