Gubernur Nasir Idris dari Kebbi, mengatakan dia akan menandatangani surat kematian bagi setiap informan yang tertangkap memberikan informasi secara sukarela kepada bandit di negara bagian tersebut.

Idris memberikan peringatan keras ini pada hari Sabtu saat melakukan kunjungan simpati kepada penduduk Tudun Bichi di Wilayah Pemerintah Daerah Kepala Daerah Danko-Wasagu Wasagu untuk turut berbela sungkawa atas serangan berulang yang dilakukan oleh bandit.

Gubernur, yang sangat marah dengan tindakan jahat para informan, menegaskan bahwa ia akan membubuhkan tanda tangannya pada surat kematian para informan yang dihukum.

“Aktivitas informan bertentangan dengan norma dan doktrin agama. Hanya dengan biaya sedikit, beberapa penjahat akan memberikan informasi berharga kepada bandit untuk melakukan kekacauan terhadap rakyatnya sendiri.

“Saya tidak akan pernah memaafkan atau bersikap lunak terhadap orang-orang yang tidak bermoral seperti itu.
“Biarlah diketahui oleh para informan bahwa siapa pun yang dihukum karena memberikan informasi secara sukarela kepada para bandit yang mengarah pada pembunuhan jiwa-jiwa yang tidak bersalah, saya akan segera menandatangani surat kematiannya,” dia memperingatkan.

Idris memberikan jaminan bahwa pemerintahannya akan terus memberikan dukungan yang diperlukan kepada badan keamanan dengan penekanan pada logistik, kesejahteraan pasukan dan kebutuhan material lainnya untuk kesiapan tempur dan keberhasilan operasional.

Ia menerima permintaan untuk segera merehabilitasi jalan sepanjang tiga kilometer yang menghubungkan desa tersebut dengan Wasagu yang tidak dapat dilalui karena jembatan ambruk.

Sebelumnya, Kepala Desa Tudun Bichi, Malam Muhammad Mika’ilu mengucapkan terima kasih kepada gubernur atas kebaikannya memberikan kunjungan belasungkawa kepada masyarakat.
Dia mengatakan bahwa gubernur adalah Kepala Eksekutif negara bagian pertama yang mengunjungi kota tersebut di antara semua gubernur terpilih.

Mika’ilu dengan suara penuh emosi mengatakan kepada gubernur bahwa para bandit telah mencegah mereka mengolah lahan pertanian selama dua musim berturut-turut.

Dia menambahkan bahwa para bandit telah memperbarui serangan mereka menjelang datangnya curah hujan tahun ini, menyerang dan membunuh siapa saja yang berani menggarap lahan tersebut.
Kepala desa meminta kepada gubernur untuk memfasilitasi pengerahan petugas keamanan dengan peralatan tempur yang diperlukan untuk menghadapi para bandit agar masyarakat dapat kembali bertani secara normal tanpa terputus, baik untuk pangan maupun tanaman komersial.

Ia juga mengimbau pemerintah untuk merehabilitasi saluran utama yang menghubungkan desa tersebut dengan Wasagu, markas besar Wasagu Chiefdom.

Seorang tetua Tudun Bichi, Mallam Sani Manomi, mengatakan para bandit telah membunuh total 86 orang dari kota tersebut dalam berbagai serangan di lahan pertanian.
Menurutnya, pada hari Kamis, penjajah membunuh tujuh warga desa dengan darah dingin.

Fuente