Jakarta – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar program konversi motor listrik gratis, pada pertengahan April 2024. Masyarakat diajak mendaftarkan motor konvesionalnya di website ebtke.esdm.go.id.

Baca Juga:

Terpopuler: Gaji untuk Kredit Pajero Sport, Petugas Dishub Dibuat Kewalahan

“Kementerian ESDM saat ini mengundang semua pemilik kendaraan motor roda dua, itu akses ke websitenya ESDM, nanti kami konversi secara gratis,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi, Eniya Listiani Dewi.

Kemenperin Gelar Bimtek Konversi Motor Listrik

Baca Juga:

Skutik Yamaha FreeGo 125 Terbaru Resmi Meluncur di Indonesia, Harganya Segini

Sebelumnya pemerintah meningkatkan nilai subsidi konversi motor listrik dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta, sehingga biaya yang dikeluarkan masyarakat lebih sedikit saat mengubah motor bensinya menjadi listrik.

Tapi melalui program Kementerian ESDM tidak perlu bayar. Lebih lanjut Dewi menjelaskan, misalnya untuk konversi motor listrik Rp15-17 juta, berarti normalnya konsumen perlu menambah Rp5-7 juta setelah disubsidi.

Baca Juga:

Pakai Skema Baterai Swap, Harga Motor Listrik Gesits Bisa Jadi Rp15 Juta

‘Sebetulnya selisih dari bantuan Rp10 juta itu sisanya ditanggung sendiri. Kita dibantu oleh program CSR (corporate social responsibility) juga, sehingga bisa gratis,” katanya.

Tapi nyatanya tidak mudah untuk mengikuti program tersebut, bahkan Andri Heriyadi salah satu pemilik motor Yamaha Mio yang langsung melakukan pendaftaran sejak program itu diumumkan tidak kebagian.

Pertama dia daftar melalui website Kementerian ESDM dengan tujuan bengkel terdekat dari rumah, yaitu di Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Energi Barum Tebrarukan, dan Konversi Energi (BBSP KEBTKE) di Jalan Ciledug Raya, Cipulir.

Pendaftarannya sudah diterima sejak April, dan mengantongi nomor konversi. Kemudian Andri baru mendapatkan kabar di bulan ini, setelah menunggu kurang lebih satu minggu. Tapi kabar itu datang bukan dari bengkel ESDM.

Melainkan BRT Electric di Sentul Bogor, Jawa Barat, yang diketahui menjadi salah satu bengkel yang sudah memenuhi syarat pemerintah.

“Makannya gue juga bingung kenapa tiba-tiba BRT, awalnya kiran nipu eh ternyata benar. Tapi tetap disuruh bayar Rp5,500 juta kalau minat, kan jauh juga dari rumah,” tutur Andri kepada Viva Otomotif, dikutip, Sabtu 4 Mei 2024.

Dalam keterangannya, biaya tersebut di luar dari perubahan STNK jadi hanya meliputi perangkat kelistrikan, seperti baterai, charger, kabel bodi, tensioner, gear pulley, belt, dioda, MCB, converter, BLDC shaft, kontroler, dan lain-lain.

“Selamat siang, kami dari bengkel konversi BRT Electric di Sentul Bogor, Jawa Barat ingin mengkonfirmasi permohonan subsidi motor konversi bapak di website ESDM,” tulis pesan WhatsApp bengkel tersebut yang diterima Andri.

Dijelaskan juga dalam pesan tersebut, apakah permohonan konversi motor listrik gratis itu ada kolerasi dengan sekolah menengah kejurusan, dan ternyata itu menjadi salah satu syarat.

“Syarat untuk konversi gratis, memiliki korelasi dengan SMK (orang tua murid, murid, guru), dan STNK KTP atas satu nama pemohon, dan pajak hidup,” tulis keterangannya di pesan singkat tersebut.

Artinya tidak semua masyarakat bisa mengikuti program konversi motor listrik gratis tersebut, seperti disampaikan Bambang Istianto salah satu petugas di EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi), Kementerian ESDM.

“Betul mas, konversi gratis tahap pertama ini menggunakan dana CSR dari korporasi, di mana ada kriteria penerima dana CSR yang ditetapkan oleh korporasi, dan kuotanya masih dibahas,” kata Bambang kepada Viva Otomotif.

Terkait bengkel lain yang mengkonfirmasi Andri, dia tidak bisa menjelaskan lebih lanjut karena harus konfirmasi terlebih dahulu kepada BBSP kenapa hal itu bisa terjadi.

Halaman Selanjutnya

Pertama dia daftar melalui website Kementerian ESDM dengan tujuan bengkel terdekat dari rumah, yaitu di Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Energi Barum Tebrarukan, dan Konversi Energi (BBSP KEBTKE) di Jalan Ciledug Raya, Cipulir.

Halaman Selanjutnya



Fuente