• Para menteri Irlandia mengklaim para migran yang tiba di sana karena takut dikirim ke Rwanda

Irlandia harus bergabung dengan skema Rwanda jika mereka yakin skema tersebut sudah memberikan dampak, kata sumber pemerintah tadi malam.

Setelah para menteri Irlandia menyatakan bahwa para migran yang takut dideportasi ke negara Afrika malah mencari perlindungan di Irlandia, Westminster menawarkan mereka untuk bergabung.

Para menteri percaya bahwa laporan peningkatan jumlah pencari suaka yang memasuki Irlandia dari Irlandia Utara menunjukkan bahwa skema Rwanda telah berfungsi sebagai alat pencegah.

Dan malam ini sumber pemerintah mengatakan kepada Mail: ‘Jika Pemerintah Irlandia yakin rencana Rwanda telah memberikan dampak, kita dapat menjajaki Irlandia untuk bergabung dengan skema Rwanda.

‘Sekarang banyak negara yang mencari negara ketiga, itulah sebabnya amnesti yang diberikan Sir Keir Starmer untuk 115.000 imigran gelap per tahun sangatlah tidak tepat.’

Para menteri Irlandia menyatakan bahwa para migran yang takut dideportasi ke Rwanda malah mencari perlindungan di Irlandia. Foto: Pemandangan udara para pencari suaka yang mendirikan tenda di luar Kantor Perlindungan Internasional di Dublin

Para menteri meyakini peningkatan jumlah migran yang memasuki Irlandia merupakan tanda bahwa skema Rwanda berhasil.  Foto: Sekelompok migran terlihat berusaha menyeberangi Selat Inggris dari Perancis dengan perahu kecil pada tanggal 23 April

Para menteri meyakini peningkatan jumlah migran yang memasuki Irlandia merupakan tanda bahwa skema Rwanda berhasil. Foto: Sekelompok migran terlihat berusaha menyeberangi Selat Inggris dari Perancis dengan perahu kecil pada tanggal 23 April

Perdana Menteri Rishi Sunak, yang difoto di Downing Street pada hari Rabu, mengatakan dia menginginkan 'klarifikasi segera' bahwa tidak akan ada gangguan atau pos pemeriksaan di dekat perbatasan.

Perdana Menteri Rishi Sunak, yang difoto di Downing Street pada hari Rabu, mengatakan dia menginginkan ‘klarifikasi segera’ bahwa tidak akan ada gangguan atau pos pemeriksaan di dekat perbatasan.

Pertikaian diplomatik besar meletus minggu ini ketika seorang menteri Irlandia mengatakan sebanyak 80 persen permintaan suaka tahun ini diajukan oleh orang-orang yang menyeberang dari Irlandia Utara.

Angka tersebut dibantah oleh Wakil Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin, namun perselisihan semakin mendalam ketika Menteri Kehakiman Helen McEntee mengatakan departemennya berencana untuk menyediakan 100 petugas polisi tambahan untuk ‘pekerjaan penegakan hukum di garis depan’.

Meskipun Dublin bersikeras bahwa mereka tidak akan ‘ditugaskan untuk secara fisik mengawasi perbatasan dengan Irlandia Utara’, Rishi Sunak mengatakan kepada DPR pada hari Rabu bahwa dia menginginkan ‘klarifikasi segera’ bahwa tidak akan ada gangguan atau pos pemeriksaan di dekat perbatasan.

Rekannya dari Irlandia, Simon Harris, terpaksa menjelaskan bahwa tidak akan ada pos pemeriksaan polisi.

Titik fokus lain dari pertikaian ini berpusat pada Dublin yang mengesahkan undang-undang darurat yang menganggap Inggris sebagai ‘negara aman’ bagi kepulangan pencari suaka.

Kedua pemerintah telah mengakui adanya ‘perjanjian operasional’ yang mengatur pengembalian pencari suaka secara timbal balik antara Inggris dan Irlandia, namun Downing Street mengatakan perjanjian tersebut tidak mengandung kewajiban hukum untuk menerima mereka.

Perdana Menteri mengatakan dia ‘tidak tertarik’ dengan kesepakatan pengembalian jika Uni Eropa tidak mengizinkan Inggris mengirim kembali pencari suaka yang telah melintasi Selat Inggris dari Perancis.

Fuente