Pengunjuk rasa pro-Palestina membarikade diri mereka di dalam gedung administrasi utama di Rhode Island School of Design di Providence, RI, pada Senin malam, kata penyelenggara protes. Sekolah tersebut mengatakan presiden dan rektornya sedang bertemu dengan para demonstran.

Dua puluh empat pengunjuk rasa, termasuk siswa di sekolah seni dan desain swasta, mulai melakukan aksi duduk di dalam gedung pada Senin pagi, menurut pernyataan dari penyelenggara, RISD Students for Justice in Palestine. Tepat sebelum jam 7 malam, mereka menduduki lantai dua gedung tersebut dan mendirikan barikade, kata pernyataan itu.

Siaran langsung yang disiarkan oleh penyelenggara menunjukkan para pengunjuk rasa berkumpul di sebuah koridor di lantai dua gedung tersebut, meneriakkan “Bebaskan, bebaskan Palestina,” sementara penjaga keamanan di dalam sebuah ruangan tampak mencegah mereka memasukinya. Video menunjukkan pengunjuk rasa lainnya berkumpul di luar gedung.

Perkembangan tersebut memperparah aksi protes yang telah digelar di luar gedung, 20 Washington Place, sejak Rabu lalu, dan menambah daftar pendek gedung sekolah yang ditempati para aktivis yang memprotes perang Israel di Gaza. Pekan lalu, petugas polisi mengakhiri pendudukan gedung di Universitas Columbia dan Cal Poly Humboldt, membersihkan gedung dan menangkap puluhan orang.

Gedung di 20 Washington Place berisi kantor pejabat tinggi sekolah Rhode Island serta layanan administrasi dan keuangannya.

Rektor sekolah, Crystal Williams, dan rektornya, Touba Ghadessi, berada di pertemuan gedung bersama para siswa yang terlibat dalam protes, Jaime Marland, direktur senior hubungan masyarakat RISD, mengatakan melalui email sekitar pukul 10 malam. menegaskan hak siswa kami atas kebebasan berekspresi, kebebasan berbicara, dan berkumpul secara damai,” tambahnya.

Tuntutan para pengunjuk rasa termasuk agar sekolah tersebut melakukan divestasi dari investasi yang menguntungkan Israel dan bahwa presiden sekolah tersebut “secara terbuka mengutuk pendudukan Israel di Gaza sebagai sebuah genosida,” kata pernyataan penyelenggara.

Para pengunjuk rasa menyatakan bahwa mereka telah mengganti nama gedung tersebut menjadi Fathi Ghaben Place seorang seniman Palestina yang meninggal di Gaza pada bulan Februari. Para pejabat Palestina mengatakan bahwa Ghaben tidak diizinkan meninggalkan Gaza untuk mencari perawatan medis.

Juru bicara Departemen Kepolisian Providence mengatakan bahwa sekolah tersebut tidak meminta bantuan polisi, meskipun polisi “mengetahui adanya protes tersebut.”

Fuente