Senin, 6 Mei 2024 – 00:47 WIB

Jakarta – Polisi mengungkap motif penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa junior di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, hingga tewas karena senioritas. Terungkap dari penyelidikan, tidak ada masalah pribadi antara mahasiswa senior berinisial TRS (21), yang jadi tersangka dengan korban.

Baca Juga:

Kronologi Bos Tembaga di Boyolali Tewas Dibunuh

“Kalau ditanya motif, motifnya tadi kehidupan senioritas. Kalau bisa disimpulkan mungkin ada arogansi senioritas,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan, Minggu, 5 Mei 2024.

Bagi pelaku, apa yang dilakukan korban dan empat mahasiswa junior lain yang batal dianiaya adalah suatu kesalahan. Di mana, lanjutnya, mereka masuk kelas namun masih memakai baju olahraga.

Baca Juga:

Polisi Ungkap 4 Mahasiswa Junior STIP Jakarta Batal Dianiaya Seniornya

“Ini persepsi ‘penindakan’ ini persepsi senior-junior. Ada yang menurut senior, ini kebetulan taruna tingkat 1 semua yang lima orang (junior) ini melakukan sesuatu yang menurut senior ini salah. Apa ymg dilakukan (junior) ini, masuk kelas mengenakan baju olahraga. Di kehidupan mereka, menurut senior ini salah,” katanya.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan

Foto :

  • dok Humas Polres Metro Jakarta Utara

Baca Juga:

Mahasiswa Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan STIP Dievaluasi hingga Kamera CCTV Ditambah

Lebih lanjut, dia mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka, saat ditanya siapa yang paling kuat, korban menjawab bahwa dirinya yang paling kuat. Alhasil, korban yang pertama dianiaya daripada empat junior lainnya.

“Tersangka menyampaikan, ‘mana yang paling kuat’. Kemudian dari korban mengatakan ‘saya yang paling kuat’. Karena dia merasa bahwa dia adalah ketua kelompok dari komunitas tadi tingkat 1 ini,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menyebut sejatinya ada empat mahasiswa junior lain di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta yang hampir jadi korban seperti Putu Satria Ananta Rustika (19).

Namun, keempatnya belum sempat mendapatkan penganiayaan seperti Putu Satria. Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan.

“Tapi, saat kejadian itu, betul ada 4 calon korban, 5 lah ya. Satu korban (Putu) dan 4 temannya,” kata dia, Minggu, 5 Mei 2024.

Diketahui, Kepolisian telah menetapkan seorang mahasiswa senior dari Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) berinisial TRS (21) sebagai tersangka kasus penganiayaan, terhadap mahasiswa STIP bernama Putu Satria Ananta Rustika (19) hingga tewas atau meninggal dunia.

Kapolres Jakarta Utara (Jakut), Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan TRS merupakan tersangka tunggal sebagai salah satu taruna STIP Cilicing tingkat 2.

“Korbannya diketahui bernama Putu Satria Ananta Rustika, taruna tingkat 1,” kata Gidion dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Utara pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya diberitakan, polisi menyebut sejatinya ada empat mahasiswa junior lain di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta yang hampir jadi korban seperti Putu Satria Ananta Rustika (19).

Halaman Selanjutnya



Fuente