Dalam video resolusi tinggi ini kita mengamati fenomena seperti spikula, lumut, hujan koronal dingin, dan letusan

Sebuah video baru dari Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkap fenomena matahari “kecil” dengan sangat detail, termasuk lumut suryaletusan yang lebih kecil dan hujan koronal yang dingin.




Foto: ESA/NASA/Solar Orbiter/EUI / Canaltech

Gambar-gambar itu direkam oleh menyelidiki Pengorbit Matahari dan menangkap wilayah transisi antara atmosfer bawah Matahari dan mahkota luar. Di dalamnya, kita mengamati plasma (partikel bermuatan gas terionisasi) yang mengambil bentuk berbeda karena garis medan magnet yang kompleks.

Fenomena ini hampir tidak terlihat pada gambar yang lebih jauh, namun berkat resolusi Solar Orbiter, kita dapat melihat detail pergerakan plasma kecil, seperti tarian spikula. Mereka adalah struktur mirip rumput dan terletak di tepi Matahari, tingginya mencapai 10.000 km.

Sorotan lainnya muncul di pojok kiri bawah, tepat di awal video, dengan pola halus yang disebut lumut mahkota. Lumut ditemukan di daerah magnet kuat yang dekat dengan kelompok Bintik mataharinamun masih belum sepenuhnya dipahami.

 

Hujan koronal dingin sedikit lebih halus, tampak sebagai garis-garis gelap kecil dalam lingkaran koronal terang yang besar. Faktanya, mereka adalah gumpalan plasma yang lebih padat yang jatuh ke permukaan matahari karena gravitasi.

Para ilmuwan menyebut hujan itu “dingin” karena suhunya “hanya” 10.000 °C, sedangkan plasma di sekitarnya bersuhu satu juta derajat.

Video ini direkam pada bulan September 2023, saat Solar Orbiter berada pada sepertiga jarak Bumi dan Matahari NASA jaraknya hanya 7,26 juta kilometer dari permukaan matahari. Para ilmuwan mengumpulkan data dari kedua probe untuk mengukur partikel, medan magnet, dan angin matahari.

Sumber: ESA

Sedang tren tanpa Canaltech:

Fuente