BOSTON-

Seorang remaja Massachusetts yang berpartisipasi dalam tantangan keripik tortilla pedas di media sosial meninggal karena menelan ekstrak cabai dalam jumlah besar, menurut laporan otopsi yang diperoleh The Associated Press.

Harris Wolobah, siswa kelas 10 dari kota Worcester, meninggal pada 1 September 2023 setelah memakan keripik tersebut. Dia ditemukan tidak sadarkan diri oleh polisi yang dipanggil ke rumahnya, dan dibawa ke rumah sakit, di mana dia meninggal.

Penyebab kematiannya tercatat sebagai serangan jantung paru “akibat konsumsi zat makanan dengan konsentrasi capsaicin tinggi” baru-baru ini.

Anak laki-laki berusia 14 tahun tersebut juga mengalami pembesaran jantung dan kelainan jantung bawaan, menurut laporan tersebut, yang temuannya dibagikan kepada AP melalui email dari Elaine Driscoll, juru bicara Kantor Eksekutif Keamanan Publik dan Massachusetts. Keamanan.

Penyebab kematian ditentukan pada 27 Februari, dan sertifikat kematian diserahkan ke kantor panitera kota pada 5 Maret, kata Driscoll.

Produsen chip tersebut, Paqui, meminta pengecer untuk berhenti menjual produknya segera setelah kematian Harris.

Chip tersebut, dijual satuan dengan harga sekitar US$10, dibungkus dengan kertas timah di dalam kotak berbentuk peti mati yang berisi peringatan bahwa chip tersebut dimaksudkan untuk “kenikmatan balas dendam dari panas dan rasa sakit yang hebat.” Peringatan tersebut menyatakan bahwa chip tersebut hanya untuk konsumsi orang dewasa, dan harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak.

Meski sudah diperingatkan, anak-anak tidak kesulitan membeli keripik tersebut. Ada laporan dari seluruh negara mengenai remaja yang jatuh sakit setelah mengikuti tantangan ini, termasuk tiga siswa sekolah menengah California yang dilarikan ke rumah sakit. Paramedis dipanggil ke sebuah sekolah di Minnesota ketika tujuh siswanya jatuh sakit setelah mengikuti tantangan tersebut.

Fuente