Selasa, 28 Mei 2024 – 10:02 WIB

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot loyo pada perdagangan Selasa pagi, 28 Mei 2024. Rupiah melemah sebesar 18 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp 16.038 per dolar AS.

Baca Juga:

Dolar AS Sempat Tembus Rp16.200, Jokowi: Kita Ketar-ketir, Agak Ngeri Juga

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, rupiah ada di angka Rp 16.089 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah terhadap dolar AS akan ditutup melemah pada hari ini.

Baca Juga:

Bank Indonesia Catat Uang Beredar April 2024 Capai Rp 8.928 Triliun

“Mata uang rupiah fluktuatif namun (diprediksi) ditutup melemah,” kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa, 28 Mei 2024.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Foto :

  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca Juga:

Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Dipicu Terbukanya Opsi Kenaikan Suku Bunga The Fed

Ibrahim menyoroti, soal penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2024 yang diperkirakan akan bisa mendorong setoran dari Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

“Aturan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan BI, yang akan mendorong penempatan DHE SDA, meningkatkannya, dan mendukung stabilitas ekonomi, tapi juga stabilitas nilai tukar rupiah,” ujarnya.

Menurutnya, penambahan insentif yang diberikan pemerintah tidak hanya berlaku bagi deposito eksportir melainkan juga instrumen lainnya seperti TD Valas DHE. Serta melalui mekanisme kliring, insentif pajak juga akan makin ringan bagi eksportir yang menempatkan dolar hasil ekspornya dalam sistem keuangan domestik.

Adapun untuk hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah di rentang Rp 16.060-Rp 16.120.

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, penambahan insentif yang diberikan pemerintah tidak hanya berlaku bagi deposito eksportir melainkan juga instrumen lainnya seperti TD Valas DHE. Serta melalui mekanisme kliring, insentif pajak juga akan makin ringan bagi eksportir yang menempatkan dolar hasil ekspornya dalam sistem keuangan domestik.

Halaman Selanjutnya



Fuente