Anggota parlemen Partai Samajwadi RK Chaudhary memicu perselisihan setelah dia menuntut agar Sengol, tongkat bersejarah, diganti dengan Konstitusi di Lok Sabha, yang mengundang reaksi balik dari BJP dan sekutu NDA lainnya. Dalam suratnya kepada Ketua pro-tem Bhartruhari Mahtab, RK Chaudhary menyebut Sengol sebagai “simbol monarki yang ketinggalan jaman” di India yang demokratis. Menjelaskan alasan di balik permintaannya, Chaudhary berkata, “Sengol berarti ‘Raj Dand’. Itu juga berarti ‘Raja ka Danda’. Setelah berakhirnya pemerintahan pangeran, negara menjadi merdeka. Akankah negara dipimpin oleh ‘Raja ka danda’ atau Konstitusi? Saya menuntut Sengol dicopot dari Parlemen untuk menyelamatkan Konstitusi.” Pernyataan Chaudhary menuai kritik keras dari BJP, dimana partai tersebut mengatakan Partai Samajwadi “sangat ingin” menghina bagian integral dari budaya India dan Tamil. “Jika itu adalah simbol monarki, lalu mengapa Perdana Menteri pertama Nehru menerimanya? Apakah dia menerima simbol dan monarki itu,” kata juru bicara BJP Shehzad Poonawalla.



Source link