Anggota Kongres Manickam Tagore menulis surat kepada Ketua Lok Sabha Om Birla, mendesaknya untuk mencabut pembatasan Covid-19 terhadap jurnalis yang meliput proses Parlemen. Tagore mengatakan pembatasan tersebut “berdampak buruk” terhadap liputan sidang DPR yang bebas dan adil.

Dalam postingan di X, Tagore yang mewakili Virudhunagar membagikan salinan suratnya yang ditulis kepada Birla pada 27 Juni.

“Menulis ke @loksabhaspeaker untuk mencabut pembatasan Covid terhadap jurnalis yang meliput Parlemen. Jurnalis mapan dibatasi atas nama pembatasan. Ini saatnya memulihkan akses media dan memberi mereka tempat yang selayaknya,” kata Tagore dalam postingan tersebut.

Dalam suratnya kepada Ketua Lok Sabha, Tagore mengatakan bahwa beberapa jurnalis, banyak di antaranya telah meliput Parlemen selama lebih dari satu dekade, menghadapi pembatasan atas nama protokol Covid-19.

“Seperti yang Anda ketahui, pers memainkan peran penting dalam demokrasi kita dengan memastikan transparansi dan meminta pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat. Namun, saya mendapati bahwa beberapa jurnalis mapan, yang banyak di antaranya telah meliput DPR selama lebih dari satu dekade, kini menghadapi pembatasan yang tidak semestinya atas nama protokol Covid-19,” kata Tagore.

“Meskipun saya memahami pentingnya langkah-langkah kesehatan dan keselamatan selama pandemi ini, penerapan pembatasan ini secara terus-menerus berdampak buruk pada liputan proses parlemen yang bebas dan adil,” tambahnya.

Lebih lanjut, anggota Kongres mendesak Birla untuk memberikan akses penuh kepada jurnalis terakreditasi dan mempertimbangkan kembali protokol yang ada saat ini.

“Langkah seperti itu akan memperkuat komitmen kami terhadap kebebasan pers dan memastikan demokrasi kita tetap kuat dan transparan,” tulis Tagore dalam surat tersebut.

Berbicara kepada India Today TV, Tagore mengatakan Ketua DPR harus mempertimbangkan tuntutannya dan mengizinkan liputan gratis mengenai proses Parlemen. Ia menambahkan, ada awal baru di Lok Sabha ke-18.

“Banyak jurnalis senior yang memiliki pengalaman hebat sebelumnya diizinkan berada di aula tengah Parlemen, tetapi sekarang tidak ada aula tengah. Banyak jurnalis dari saluran nasional dan daerah yang meliput Parlemen selama beberapa dekade belum mendapatkan izin parlemen karena protokol Covid. sejak Maret 2020,” kata anggota parlemen Kongres itu.

Dia merasa ada banyak ruang di Parlemen baru dan mempertanyakan penggunaan struktur baru jika jurnalis veteran tidak diizinkan meliput proses parlemen.

“Pembatasan Covid-19 masih berlanjut hingga hari ini, itu tidak benar. Gedung DPR yang baru memiliki banyak ruang dan tidak ada kendala ruang, tetapi protokolnya masih berlaku. Apa gunanya gedung DPR yang baru? Itu tidak tepat untuk proses demokrasi,” kata Tagore.

“Oleh karena itu, saya meminta Ketua DPR untuk mencabut pembatasan Covid-19 terlebih dahulu, kemudian mengikuti sejumlah protokol agar jurnalis yang terakreditasi dapat meliput DPR dengan lebih baik,” imbuhnya.

Pada bulan Mei tahun lalu, Klub Pers India juga telah menulis surat kepada Birla, mendesaknya untuk mencabut pembatasan media yang meliput proses parlemen yang diberlakukan selama pandemi Covid-19.

India Today mencoba menghubungi kantor Ketua DPR untuk meminta komentar atas surat Tagore. Namun, tanggapan masih ditunggu.

(dengan masukan dari PTI)

Diterbitkan oleh:

Prateek Chakraborty

Diterbitkan di:

30 Juni 2024





Source link