Rabu, 12 Juni 2024 – 11:02 WIB

Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat, melaporkan hasil usaha setelah pajak per kuartal I-2024 yang mencapai Rp 23 miliar atau meningkat 36,6 persen secara tahun ke tahun (yoy).

Baca Juga:

Sepakat Tolak UU P2SK, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Siap Gelar Aksi

Direktur Eksekutif DPLK Syariah Muamalat, Wang Wardhana mengatakan, di sisi lain, aset neto DPLK Syariah Muamalat per kuartal I-2024 juga tercatat mencapai Rp 1,7 triliun.

Hal itu antara lain turut ditopang oleh peningkatan partisipasi nasabah, serta optimalisasi portofolio investasi dengan pertumbuhan kembali investasi sebesar 6,5 persen.

Baca Juga:

Dibuka Merosot, Rupiah Diproyeksi Lanjut Melemah Hari Ini

“Hal ini mencerminkan efisiensi operasional dan strategi investasi yang efektif,” kata Wang dalam keterangannya, Rabu, 12 Juni 2024.

Baca Juga:

Ekonomi China Melambat, Bank Dunia Proyeksi Turun Pertumbuhan Asia-Pasifik 2024 Jadi 4,8 Persen

Dia menambahkan, DPLK Syariah Muamalat menawarkan tiga paket investasi, yakni Paket A (Konservatif), Paket B (Moderat), dan Paket C (Agresif). Sementara rata-rata imbal hasil yang diberikan oleh DPLK Syariah Muamalat adalah sebesar 6,36 persen per tahun.

Wang pun menjamin bahwa portofolio investasi DPLK Syariah Muamalat ditempatkan pada instrumen yang sesuai dengan prinsip syariah. Misalnya seperti sukuk negara, sukuk korporasi, Efek Beragun Aset Syariah, Surat Perbendaharaan Negara Syariah, deposito syariah, dan saham syariah yang terdapat pada daftar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

“Serta berbagai instrumen investasi lainnya, dengan tetap berada di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah,” ujar Wang.

Dia menambahkan, DPLK Syariah Muamalat pun menargetkan pertumbuhan aset neto mencapai Rp 2 triliun pada akhir tahun ini, melalui penguatan strategi diversifikasi portofolio dan penyeimbangan kembali secara aktif. Selain itu, lanjut Wang, DPLK Syariah Muamalat juga akan meningkatkan akuisisi peserta baru dan kualitas layanan, serta mengembangkan produk-produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

“DPLK Syariah Muamalat optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan, dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan para peserta dana pensiun di Indonesia,” ujarnya.

Sebagai informasi, per 31 Maret 2024, jumlah nasabah DPLK Syariah Muamalat hampir mencapai 71 ribu nasabah ritel dan sekitar 51 ribu nasabah korporasi. Pertumbuhan nasabah pada tahun ini ditargetkan dapat mencapai 10 persen. Untuk mendaftar sebagai peserta DPLK Syariah Muamalat, dapat dilakukan melalui website www.dplksyariahmuamalat.co.id atau langsung mengunjungi kantor cabang Bank Muamalat terdekat.

Halaman Selanjutnya

“Serta berbagai instrumen investasi lainnya, dengan tetap berada di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah,” ujar Wang.

Halaman Selanjutnya



Fuente