Unit Cabang Kriminal Kepolisian Karnataka berhasil membongkar jaringan perangkap madu yang biasa menargetkan orang-orang berpengaruh di seluruh negara bagian menggunakan video mereka yang telah diubah dan kemudian memeras mereka, kata para pejabat pada hari Rabu.

Operasi tersebut berujung pada penangkapan dua tersangka, yang diidentifikasi sebagai Santhosh dan Puttaraju, keduanya dari Mysuru. Seorang perempuan muda, yang identitasnya belum diungkapkan, juga ditemukan sebagai bagian dari komplotan tersebut.

Kegaduhan tersebut dibongkar menyusul keluhan Harish Gowda, MLA dari daerah pemilihan Chamaraja di Mysuru.

Polisi kemudian mendaftarkan kasus tersebut ke kantor polisi CCB dan memulai penyelidikan.

Berbicara tentang pemerasan, Harish Gowda mengatakan, “Sasarannya adalah para pebisnis, orang-orang dari latar belakang yang canggih, dokter dan bahkan insinyur. Bahkan para profesor pun menjadi sasaran… dua-tiga profesor mengeluhkan tuntutan uang tebusan ini, dan dengan demikian, untuk memastikan bahwa masyarakat daerah pemilihan Chamaraja Vidhan Sabha saya tidak terpengaruh oleh hal ini, saya mengajukan keluhan. Saya mendengar mereka memiliki jaringan di Bengaluru, dan mereka juga menyebabkan masalah di sini, jadi saya mengajukan keluhan.”

“Saya belum pernah menghadapi tuntutan seperti itu. Tapi hanya untuk memastikan bahwa orang-orang yang menjalani kehidupan berkualitas di daerah pemilihan saya tidak menghadapi masalah dan mendapat publisitas buruk, saya melakukan ini,” tambah Gowda.

Selama penyelidikan awal, polisi menemukan bahwa geng tersebut biasa menargetkan orang-orang berpengaruh, termasuk politisi, pejabat pemerintah, insinyur, dokter, dan lainnya.

Modus operandi mereka adalah melacak pergerakan target dan menemukan hotel tempat mereka menginap. Setelah mengidentifikasi kamar hotel yang dikosongkan oleh para VIP ini, geng tersebut akan menyewa kamar yang sama dan diam-diam memasang kamera tersembunyi. Mereka kemudian akan menggunakan wanita muda tersebut untuk memikat target ke dalam situasi yang membahayakan yang direkam secara diam-diam.

Rekaman video tersebut kemudian digunakan untuk memeras para korban, dengan ancaman akan menyebarkan rekaman tersebut kecuali sejumlah besar uang dibayarkan, kata polisi.

“Beberapa hari yang lalu, pengaduan diajukan ke kantor polisi CCB kami, bahwa ada geng yang memeras orang-orang di Bengaluru dan Mysuru dalam beberapa aspek. Dua orang telah ditahan oleh pengadilan setelah FIR diajukan berdasarkan pengaduan tersebut. Kami juga telah mengambil keterangan beberapa saksi,” kata Chandragupta, Tambahan Komisioner Polisi CCB.

Penyelidikan lebih lanjut mengenai masalah ini sedang dilakukan, kata Chandragupta.

Diterbitkan oleh:

sahil sinha

Diterbitkan di:

27 Juni 2024



Source link