Setelah penggalian, pantai kuno Herculaneum dibuka untuk umum

Setelah penggalian bertahun-tahun, pantai kuno Herculaneum di Italia dibuka untuk pertama kalinya. Di sana, sekitar 300 orang mencoba, namun gagal, untuk melarikan diri dari letusan gunung berapi Vesuvius yang menghancurkan kota dan “saudara perempuannya” yang lebih terkenal, Pompeii, pada tahun 79 Masehi.

Proyek pemulihan dilakukan oleh Taman Arkeologi melalui kemitraan publik-swasta dengan Packard Humanities Institute dan pendanaan dari CIS Vesuvio.

Peresmian dihadiri oleh beberapa rombongan wisatawan dan pengunjung. Dalam jangka menengah, direncanakan untuk memulihkan hamparan pasir dari periode tersebut, memungkinkan berjalan di sepanjang pantai, dengan rute yang belum pernah terlihat sebelumnya ke Villa dei Papiri. Dengan demikian, kedua kawasan Herculaneum purba itu akan bisa terhubung kembali seperti pada masa sebelum letusan.

Pantai ini sebagian digali pada awal tahun 1980-an, ketika pinggir laut kota tersebut terungkap. Namun, pekerjaan tersebut dihentikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, situs tersebut mengalami korosi dan degradasi akibat faktor alam, namun situasi tersebut dapat diatasi dengan pekerjaan restorasi.

Pengunjung kini dapat mendekati, misalnya, lengkungan yang berisi kerangka orang-orang yang mencoba melarikan diri saat terjadi letusan, namun tidak dapat menyelamatkan diri melalui laut.

“Kami percaya untuk menciptakan, mengingat, memberikan kekuatan pada kawasan ini yang nilainya telah diakui bahkan oleh UNESCO dan merupakan salah satu kawasan arkeologi terpenting di dunia. Kami yakin bahwa ini akan mewakili peluang bagi pembangunan sosial ekonomi”, kata Menteri Kebudayaan, Gennaro Sangiuliano.

Menurut penelitian, Herculaneum hancur sekitar 12 jam setelah Pompeii dan berada di bawah lava sekitar 20 meter.

Pekerjaan penggalian juga dimulai kemudian, sekitar abad ke-18, karena sebuah kota dengan nama yang sama dengan cepat dibangun kembali di dekat kawasan kuno tersebut. .