Pemerintah Negara Bagian Abia telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan bus bertenaga Gas Alam Terkompresi (CNG) ke dalam sistem transportasi negara bagian tersebut. Prakarsa ini merupakan respons terhadap kebijakan yang baru-baru ini diterapkan yang membatasi jam operasional becak (keke napep) dan sepeda motor di kota-kota besar Umuahia dan Aba.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Komisaris Informasi dan Kebudayaan, Pangeran Okey Kanu, dalam jumpa pers pada hari Senin.

Pengarahan tersebut dilakukan setelah rapat Dewan Eksekutif Negara dan membahas berbagai kekhawatiran yang timbul akibat kebijakan baru tersebut.

Kanu menjelaskan bahwa bus CNG bertujuan untuk “mengimbangi keterbatasan jam operasional” becak dan sepeda motor, yang kini dibatasi beroperasi antara pukul 06.00 hingga 19.00.

“Sebagai bagian dari inisiatif dan insentif untuk mendorong kebijakan baru ini, Pemerintah Abia berencana untuk memperkenalkan bus bertenaga CNG guna menutup kesenjangan yang diakibatkan oleh penerapan penuh kebijakan pembatasan ini,” kata Kanu.

Komisioner tersebut menyebutkan bahwa pemerintah juga menanggapi masukan publik dengan menunda tanggal pemberlakuan pembatasan sepeda motor/becak. Kebijakan yang semula dijadwalkan berlaku pada 1 Juli, kini akan mulai berlaku pada 1 Agustus.

Bapak Kanu selanjutnya menguraikan bagaimana operator becak dan sepeda motor dapat memperoleh manfaat dari inisiatif bus CNG. Ia menyarankan agar operator dapat membentuk koperasi dan bekerja dalam kelompok untuk memperoleh akses ke kendaraan baru ini.

“Intinya adalah untuk menyediakan akses bagi bus-bus ini sehingga tidak ada lagi kesenjangan dalam hal masyarakat yang kehilangan pendapatan,” tegasnya.

Kanu mengisyaratkan bahwa persiapan untuk tanggal pelaksanaan 1 Agustus sedang dilakukan, termasuk penghitungan dan pendaftaran semua kendaraan komersial.

Fuente