Dewan Perwakilan Rakyat telah mendesak Komisi Persaingan dan Perlindungan Konsumen Federal (FCCPC) untuk segera menghentikan praktik bisnis tidak adil yang dilakukan terhadap Air Peace, Dangote dan bisnis lain oleh beberapa bisnis asing yang beroperasi di Nigeria.

DPR juga memberi mandat kepada Komite Penerbangan, Perdagangan, dan Perminyakan (Hulu dan Hilir) untuk menyelidiki keadaan seputar praktik penetapan harga predator dan perilaku persaingan bisnis tidak etis oleh maskapai penerbangan asing dan IOC.

Hal ini menindaklanjuti usulan yang diajukan dalam sidang paripurna DPR oleh Yang Terhormat Babajimi Benson, yang mencatat bahwa bisnis Nigeria beroperasi di ranah internasional dan bersaing dengan usaha bisnis serupa yang beroperasi di Nigeria.

Ia menyatakan etika bisnis dan standar internasional seperti Pedoman Global Compact Perserikatan Bangsa-Bangsa, Pedoman OECD untuk Perusahaan Multinasional, dan ISO 26000 untuk tanggung jawab sosial, antara lain, mengharuskan bisnis untuk beroperasi secara adil, sehat, dan efisien sambil memastikan praktik perdagangan yang kompetitif dalam pengoperasian bisnis mereka di dalam dan luar negeri.

Ia lebih lanjut mencatat bahwa untuk memastikan praktik ini, Undang-Undang Persaingan Usaha dan Perlindungan Konsumen Federal tahun 2018 diberlakukan untuk mengekang praktik bisnis yang membatasi dan tidak adil yang dapat menyebabkan persaingan yang menyimpang atau penyalahgunaan posisi dominan kekuatan pasar di Nigeria.

Anggota parlemen itu mengatakan pasar persaingan yang adil dan sehat meningkatkan efisiensi ekonomi dan melindungi kepentingan dan kesejahteraan konsumen dengan menyediakan berbagai pilihan produk dan layanan berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

Benson menjelaskan bahwa beberapa bisnis Nigeria telah mengalami persaingan dan hubungan bisnis yang keras dan tidak adil dengan rekan bisnis asing mereka.

“Begitu Air Peace Airlines mulai menjual tiket mereka dengan harga lebih rendah, maskapai lain menurunkan harga jauh di bawah harga Air Peace Airlines, yang konon dimaksudkan untuk menggagalkan operasi rute London Air Peace Airlines.

“Lebih dari itu, Dangote Oil Refinery and Petrochemicals Company saat ini juga sedang dibuat frustrasi oleh Perusahaan Minyak Internasional (IOC) di Nigeria dengan menolak memberikan minyak mentah dan praktik bisnis tidak adil lainnya, sehingga mengancam kelangsungan operasinya,” katanya.

Fuente