Senin, 1 Juli 2024 – 18:32 WIB

Yogyakarta – Pebulutangkis asal China, Zhang Zie Jie meninggal dunia saat mengikuti Kejuaraan Badminton Asia Junior 2024 di GOR Amongraga, Kota Yogyakarta, Minggu 30 Juni 2024. Atlet berusia 17 tahun ini sempat jatuh dan kolaps di tengah pertandingannya melawan atlet Jepang Kazuma Kawano.

Baca Juga:

Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia, PBSI Minta BWF Kaji Ulang SOP Tim Medis

Dari video yang beredar di media sosial, saat kolaps ini Zhang Zhi Jie masih sempat bergerak namun tim medis tak kunjung datang. Kondisi ini memicu komentar netizen tentang lamanya penanganan medis dari dokter pertandingan.

Baca Juga:

Warganet China Sorot Lambatnya Penanganan Pertama Zhang Zhi Jie: Tim Medis Sangat Buruk

Kabid Humas dan Media PBSI Broto Happy menerangkan sesuai aturan dari Badminton World Federation (BWF) masuknya tim medis ke dalam lapangan harus seizin dari wasit yang memimpin pertandingan.

“Kendali lapangan itu semuanya adalah dikendalikannya atau dikomando oleh referee. Jadi kalau dilihat di video itu referee belum ada atau belum masuk, belum juga belum memanggil tim medis yang ada di lapangan, sesuai SOP,” kata Broto di Yogyakarta, Senin 1 Juli 2024.

Baca Juga:

PBSI Sebut Penyebab Kematian Zhang Zhi Jie karena Alami Henti Jantung Mendadak

Broto menegaskan jika usai dipanggil oleh wasit, dokter pertandingan segera masuk ke lapangan dan memberikan pertolongan medis darurat. Usai ditangani selama lebih dua menit, Zhang kemudian segera dilarikan ke rumah sakit.

Broto sempat menjelaskan penanganan darurat medis kepada Zhang selama kurang dari 2 menit. Zhang lantas dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito Bantul, Yogyakarta yang berjarak 10 menit perjalanan atau hanya sekitar 4,7 km dari GOR Amongraga.

“Korban mengalami jatuh pingsan di area pertandingan bulutangkis. Korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan yang tidak adekuat dan langsung dibawa ke RSPAU Dr. S Hardjolukito,” ucap Broto.

“Hanya membutuhkan waktu 1 menit 20 detik pada saat dokter pertama kali masuk lapangan sehingga memutuskan untuk segera dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit itu,” sambung Broto.

Pemilihan RSPAU Dr. S Hardjolukito sebagai rumah sakit rujukan, lanjut Broto sudah sesuai dengan rekomendasi Badminton Asia mengacu pada jarak dan fasilitas yang tersedia dan sudah ditampilkan dalam prospektus yang disetujui oleh referee atau wasit.

Setibanya di RSPAU Dr Hardjolukito, Zhang Zie Jie kemudian langsung mendapatkan penanganan medis memakai alat pacu jantung. Saat itu kondisi Zhang Zie Jie sudah tak ada lagi denyut jantung dan nafas spontannya.

Melihat kondisi ini tim official dari China meminta agar Zhang Zie Jie dipindahkan ke RSUP Dr Sardjito untuk penanganan lebih lanjut. Zhang Zie Jie dinyatakan meninggal dunia pada pukul 23.20 WIB di RSUP Dr Sardjito.

Broto menyampaikan meninggalnya Zhang Zie Jie ini membuat dunia bulutangkis baik di Asia maupun dunia berduka.

“Kami tentu yang ikut menyampaikan rasa duka cita yang dalam baik dari panitia penyelenggara, dari PBSI, juga dari Badminton Asia atas berpulangnya pemain yang mungkin bisa jadi jadi calon pemain hebat di masa datang,” tutup Broto.

Halaman Selanjutnya

“Korban mengalami jatuh pingsan di area pertandingan bulutangkis. Korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan yang tidak adekuat dan langsung dibawa ke RSPAU Dr. S Hardjolukito,” ucap Broto.

Halaman Selanjutnya



Fuente