Sabtu, 27 Juli 2024 – 20:06 WIB

Jakarta – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menegaskan akan memenuhi panggilan Bareskrim Polri terkait sosok inisial T. Belakangan viral seseorang berinisial T yang digadang sebagai pengendali judi online (judol) serta diisukan kebal hukum.

Baca Juga:

Polisi Selidiki Motif Warga Serang Belasan Polisi di Kampung Ambon

Benny menyebut telah menerima undangan klarifikasi dari Bareskrim pada Jumat, 26 Juli 2024 malam. Polri mengundang Benny untuk datang klarifikasi perihal sosok inisial T pada Senin, 29 Juli 2024.

“Hadir dong, hadir dong diminta klarifikasi masa enggak hadir. InsyaAllah pagi ya. Kalau enggak, siang. Perkiraan pagi jam 10 sampai jam 12,” ujar Benny saat dihubungi, Sabtu, 27 Juli 2024.

Baca Juga:

Viral Wanita Tewas Diduga karena Sedot Lemak, Polisi Datangi Klinik Kecantikan di Depok

Bahasa Indonesia:

Kepala Badan BP2MI Benny Ramdhani

Di sisi lain, Benny mengaku akan menjelaskan sosok inisial T saat dirinya mengikuti rapat di Istana Negara bersama Presiden Jokowi, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan beberapa jajaran Kementerian/Lembaga.

Baca Juga:

Minta Orang Tua Jadi ‘Panah’ Lin Putri Suku Oburauw Semangat Seleksi Akpol

“Ya itu kan bukan saya, urusan tuhan. Jadi urusan saya ya besok yang pasti saya datang, saya akan sampaikan peristiwa yang terjadi di Istana Negara saat saya menyampaikan itu di depan presiden, wakil presiden, ada Panglima, ada Kapolri ada menteri lembaga,” kata Benny.

Selanjutnya, Benny menjelaskan saat itu dirinya fokus kepada penempatan pekerja Migran di negara Kamboja, bukan fokus kepada inisial T terkait judi online. Maka itu, Benny akan memberi penjelasan kepada Polri bahwa ada sedikit menyesatkan tentang liputan media.

“Di mana penempatan ilegal ke Kamboja itu kan kerja di judi online dan penipuan online. Nah, itu yang dalam beberapa pemberitaan jadi hilang, kok semua jadi fokus ke judi online. Nah, kemudian rindu memimpin kedua, teman-teman media fokus pada judi online di Indonesia, padahal yang saya sampaikan kaitan dengan penempatan ilegal itu adalah judi online di Kamboja,” kata Benny.

Di sisi lain, Benny mengaku tak hanya menyebutkan inisial T saja, melainkan beberapa sosok yang diduga menjadi bandar judi online di beberapa negara.

“Dalam berbagai kasus penempatan ilegal, termasuk di depan Presiden, saya sampaikan beberapa nama, misalnya dengan inisial yang diduga terlibat jadi bandar penempatan ke Singapura itu ada lima nama dengan inisial saya sampaikan juga, kenapa kok ini jadi ributnya inisial T. Kalau misalnya T itu siapa, kan ditanya T siapa latar belakangnya apa, itu bukan tugas sayalah, tugas penegak hukum,” ujar dia.

Benny melanjutkan, pemberantasan judi online merupakan wewenang dari aparat penegak hukum, bukan BP2MI. Benny menyerahkan seluruh prosesnya kepada aparat penegak hukum.

“”Kalau masalah judi online, bukan tugas saya. Saya adalah bertanggung jawab terhadap pekerja migran Indonesia, khususnya dalam melawan sindikat penempatan ilegal. Tugas menyelamatkan anak bangsa agar tidak dijualbelikan ke negara-negara penempatan termasuk ke Kamboja, itu tugas saya,” tutur Benny.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri bakal melakukan proses penyelidikan terkait sosok pengendali judi online di Indonesia berinisial T yang sempat dibahas oleh BP2MI.

Sosok inisial T itu sempat diucapkan oleh  Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sebagai sosok pengendali judi online di Indonesia.

“Kami melakukan penyelidikan,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro kepada wartawan Jumat, 26 Juli 2024.

Djuhandani mengatakan bahwa pihaknya juga berencana memanggil Benny Rhamdani pada Senin, 29 Juli 2024 pekan depan.

“Kepala BP2MI kami panggil untuk sebagai saksi besok hari Senin,” kata dia.

Halaman Selanjutnya

“Di mana penempatan ilegal ke Kamboja itu kan kerja di judi online dan scamming online. Nah, itu yang dalam beberapa pemberitaan jadi hilang, kok semua jadi fokus ke judi online. Nah, kemudian miss leading kedua, teman-teman media fokus pada judi online di Indonesia, padahal yang saya sampaikan kaitan dengan penempatan ilegal itu adalah judi online di Kamboja,” kata Benny.

Halaman Selanjutnya



Fuente