Apple siap menyelenggarakan acara ‘Let Loose’ pada hari Selasa, 7 Mei, yang diharapkan akan memperkenalkan model iPad Air dan iPad Pro baru serta Apple Pencil baru. Namun, Worldwide Developers Conference (WWDC) 2024 pada tanggal 10 Juni, bisa jadi merupakan acara yang patut dinantikan karena berpotensi mengubah pendekatan perusahaan terhadap perangkatnya, khususnya iPhone. Dikatakan bahwa raksasa teknologi yang berkantor pusat di Cupertino itu akan mengungkap strategi kecerdasan buatan (AI) dan memperkenalkan fitur-fitur baru dengan iOS 18. Berdasarkan makalah yang diterbitkan oleh para peneliti Apple, kita dapat melihat visi perusahaan di baliknya.

Dalam beberapa bulan terakhir, para peneliti Apple telah menerbitkan beberapa makalah baru yang berfokus pada model AI dan fungsinya. Kita telah melihat model AI baru dengan visi komputer, model AI yang dapat mendeteksi apa yang terlihat di layar, dan bahkan model AI penyuntingan gambar. Lebih jauh, ada beberapa makalah penelitian tertentu yang juga berfokus pada peningkatan chatbot pada perangkat dan menambahkan kemampuan pemrosesan perintah kontekstual. Model khusus ini dapat digunakan untuk Siri, dan membuatnya lebih efisien serta mampu melakukan tugas yang lebih kompleks.

Dalam sebagian besar makalah penelitian Apple yang dipublikasikan, terdapat fokus pada model bahasa kecil (SLM) yang dapat beroperasi secara independen di dalam perangkat. Misalnya, perusahaan tersebut menerbitkan makalah tentang model AI yang dijuluki ReALM, yang merupakan kependekan dari Reference Resolution As Language Model. Fungsionalitas model ini dijelaskan sebagai pelaksanaan dan penyelesaian tugas yang diminta menggunakan bahasa kontekstual. Deskripsi tersebut telah mengarah pada keyakinan bahwa model ini dapat digunakan untuk meningkatkan Siri.

Makalah penelitian lain menyebutkan ‘Ferret-UI’, model AI multimoda yang “dirancang untuk menjalankan tugas rujukan dan pentanahan yang tepat yang khusus untuk layar UI, sambil dengan cekatan menafsirkan dan bertindak berdasarkan instruksi bahasa terbuka.” Intinya, ia dapat membaca layar Anda dan melakukan tindakan pada antarmuka apa pun, baik itu Layar Utama, atau aplikasi. Fungsionalitas ini pada dasarnya dapat membuat penggunaan iPhone melalui perintah verbal menjadi jauh lebih intuitif daripada gerakan jari.

Lalu ada Keyframer, yang klaim itu dapat menghasilkan animasi dari gambar statis, dan AI lainnya model yang dapat mengedit gambar menggunakan AI. Kemampuan ini dapat meningkatkan aplikasi Foto secara eksponensial dan memungkinkan pengguna melakukan pengeditan yang rumit dalam langkah-langkah sederhana, mirip dengan yang ditawarkan DALL-E dan Midjourney.

Akan tetapi, perlu dicatat bahwa spekulasi ini didasarkan pada makalah penelitian yang diterbitkan oleh Apple, dan tidak ada jaminan bahwa hal itu akan menjadi fitur. Visi Apple di balik AI akan lebih jelas setelah sesi utama di WWDC 2024.


Tautan afiliasi dapat dibuat secara otomatis – lihat pernyataan etika kami untuk detailnya.

Fuente