Kanada berencana untuk memberikan bantuan militer tambahan sebesar $500 juta kepada Ukraina tahun ini, kata pemerintah federal di sela-sela KTT NATO.
Pengumuman yang disampaikan pada Rabu malam itu menutup hari ketika aliansi beranggotakan 32 negara itu jelas merasakan tekanan politik dari perang yang memburuk.
NATO menyampaikan komitmen dan jaminan yang telah lama dicari, dengan menyatakan dalam deklarasi resminya bahwa negara Eropa Timur tersebut berada pada jalur yang “tidak dapat diubah” untuk menjadi anggota.
Uang tambahan tersebut, di samping proyeksi $4 miliar dalam bentuk senjata dan amunisi yang telah dijanjikan dan disumbangkan Kanada, datang menyusul pertemuan bilateral antara Perdana Menteri Justin Trudeau dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di pertemuan puncak Washington.
Mayoritas pendanaan akan dialokasikan untuk inisiatif senilai 40 miliar euro yang dipimpin NATO, yang bertujuan menyediakan pembiayaan yang stabil dan dukungan militer yang dapat diprediksi bagi negara yang dilanda perang.
Aliansi NATO telah berkomitmen untuk memberikan dukungan jangka panjang bagi Ukraina melalui paket bantuan militer AS senilai $43 miliar. Presiden Kongres Ukraina Kanada Alexandra Chyczij mengatakan paket tersebut merupakan berita baik, tetapi Ukraina membutuhkan lebih banyak dukungan dari sekutu dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Pada saat yang sama, Kanada mengatakan akan memperluas pelatihan bagi pilot Ukraina yang sedang belajar menerbangkan pesawat tempur barat.
Pemerintah federal sebelumnya telah mengalokasikan puluhan juta untuk pelatihan tersebut, tetapi seorang pejabat senior federal, yang berbicara secara anonim pada hari Rabu, mengatakan Kanada akan memainkan peran yang lebih aktif dalam pengajaran tersebut, yang beberapa di antaranya dipelopori oleh sektor swasta.
Musim dingin lalu, Menteri Pertahanan Bill Blair — dalam dua pengumuman terpisah — mengalokasikan dana sebesar $75 juta, $15 juta di antaranya digunakan untuk membayar instruktur pilot sipil dari Top Aces Inc. yang berpusat di Montreal.
AS, Belanda, dan Denmark mengumumkan pada hari Rabu bahwa F-16 pertama yang disediakan NATO akan berada di tangan pilot militer Ukraina pada musim panas ini.
Kanada tidak mengoperasikan pesawat tempur buatan AS, tetapi digunakan oleh Top Aces, sebuah perusahaan swasta yang menawarkan berbagai instruksi jet tempur.
Zelenskyy memposting di X tentang apresiasinya upaya untuk memperkuat angkatan udaranya, yang dilakukan segera setelah Ukraina mengalami salah satu serangan paling mematikan dalam perang.
Sekutu bergulat secara tertutup selama berminggu-minggu mengenai bahasa deklarasi KTT keseluruhan mengenai Ukraina dan keanggotaan akhirnya.
AS dan beberapa negara lain menentang keanggotaan Ukraina selama konflik dengan Rusia untuk menghindari eskalasi ketegangan yang dapat menyebabkan perang yang lebih besar. Mereka juga menekankan bahwa Ukraina harus mengambil langkah-langkah signifikan untuk mengatasi korupsi serta reformasi sistemik lainnya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menggarisbawahi bahwa Ukraina tidak akan segera bergabung dengan aliansi tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu harus dilakukan setelah perang berakhir untuk memastikan bahwa Rusia tidak akan pernah menyerang Ukraina lagi.
Mengenai bantuan NATO secara keseluruhan, ia berkata, “Kami tidak melakukan ini karena ingin memperpanjang perang. Kami melakukannya karena ingin mengakhiri perang secepat mungkin.”
