Selasa, 30 Juli 2024 – 10:16 WIB

Brasil, VIVA – Baru-baru ini demam Oropouche menjadi perbincangan karena menyebabkan kematian pada dua wanita muda di Bahia, brasil pada 25 Juli 2024. Kasus ini menandai kejadian kematian pertama yang dilaporkan di dunia terkait penyakit langka ini, menambah kekhawatiran global mengenai penyebaran dan dampak dari demam Oropouche.

Baca Juga:

Usia 14 Tahun, Atlet Skateboard Jepang Coco Yoshizawa Raih Emas Olimpiade

Demam Oropouche sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Oropouche, yang biasanya menyebar melalui gigitan lalat midge atau nyamuk yang terinfeksi. Dua wanita Brasil tersebut menjadi korban pertama yang meninggal akibat penyakit ini, meskipun sebelumnya tidak ada laporan kematian akibat demam Oropouche di literatur ilmiah global.

Baca Juga:

Inilah ciri-ciri orang depresi menurut para ahli

Bahasa Indonesia:

Virus Oropouche pertama kali terdeteksi pada tahun 1955 di Trinidad dan Tobago, seperti dilansir dari Bahasa Indonesia: DW. Penyebaran virus ini terjadi melalui gigitan serangga yang telah terinfeksi, khususnya lalat midge Culicoides paraensis dan beberapa jenis nyamuk. Hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa penyakit ini dapat menular antar manusia.

Baca Juga:

Mengenal Penyebab Kejang pada Anak, Begini Pertolongan Pertama yang Tepat

Penyakit ini telah menyebar di beberapa negara di Amerika Tengah dan Selatan, serta Karibia. Hingga akhir Juli 2024, Brasil mencatat 7.236 kasus demam Oropouche di 20 negara bagian, dengan mayoritas kasus terjadi di Amazonas dan Rondônia. Bahkan, pada tahun 2024, Italia melaporkan kasus pertama demam Oropouche di benua Eropa, yang terkait dengan perjalanan pasien ke Karibia.

Gejala Demam Oropouche

Bahasa Indonesia:

ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Gejala demam Oropouche mirip dengan demam dengue, yang sering membuatnya sulit dibedakan tanpa tes medis. Gejala biasanya muncul antara empat hingga delapan hari setelah terinfeksi dan bisa meliputi:

  • Demam: Demam tinggi adalah gejala awal yang sering muncul.
  • Sakit kepala: Sakit kepala yang parah, terutama di bagian belakang mata.
  • Nyeri dan pegal-pegal: Nyeri pada otot dan sendi adalah gejala umum lainnya.
  • Menggigil dan lemas: Menggigil sering kali disertai dengan perasaan lemas atau lelah yang berlebihan.
  • Mual dan muntah: Meskipun tidak selalu muncul, beberapa orang mengalami mual dan muntah.

Sebagian besar orang yang terkena demam Oropouche akan pulih dalam waktu sekitar tujuh hari. Namun, ada beberapa kasus yang dilaporkan mengalami gejala lebih parah.

Pengobatan dan Pencegahan

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk demam Oropouche. Perawatan biasanya berfokus pada mengurangi gejala, seperti menggunakan obat penurun demam atau pereda nyeri.

Untuk mencegah penyebaran penyakit, penting untuk menghindari gigitan serangga. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil antara lain:

  • Menggunakan obat nyamuk atau lotion anti serangga.
  • Memakai pakaian yang menutupi tubuh, terutama saat berada di luar ruangan.
  • Menggunakan kelambu atau jaring nyamuk saat tidur.

Dampak Perubahan Iklim

Penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim, termasuk hilangnya vegetasi dan deforestasi, dapat meningkatkan penyebaran virus Oropouche. Hal ini disebabkan oleh perubahan habitat serangga yang menjadi vektor penyakit.

Meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang demam Oropouche, penting bagi kita untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, terutama bagi mereka yang tinggal di atau bepergian ke daerah-daerah yang dikenal dengan keberadaan penyakit ini.

Halaman Selanjutnya

Sumber : VIVA.co.id/Andrew Tito

Halaman Selanjutnya



Fuente