SMahasiswa Universitas Benin, UNIBEN, pada hari Rabu turun ke jalan, memblokir Jalan Raya Benin-Ore yang selalu sibuk untuk memprotes pemadaman listrik selama berminggu-minggu di kampus tersebut.

Para siswa, yang hanya memiliki waktu dua minggu hingga ujian semester pertama mereka, mengatakan situasi ini sangat memengaruhi persiapan mereka.

NAN melaporkan universitas tersebut mengalami pemadaman listrik setelah tidak dapat mencapai kesepakatan dengan Perusahaan Distribusi Listrik Benin (BEDC) mengenai tagihan listrik yang kontroversial.

Manajemen lembaga tersebut dikatakan telah menyatakan ketidakpuasan setelah Benin Disco dilaporkan menaikkan biaya listrik bulanan lembaga tersebut lebih dari 200 persen.

Tagihan bulanan dikatakan telah melonjak dari sekitar N80 juta menjadi antara N200 dan N280 juta, yang memaksa universitas untuk menggunakan generator listrik serta rasionalisasi listrik di dua kampus dan asrama.

Mereka berkata, “Kami hanya mendapat satu jam listrik setiap hari sejak masalah ini dimulai. Kami sudah lelah belajar dalam kegelapan.

“Kami butuh listrik untuk membaca dan mempersiapkan diri menghadapi ujian. Manajemen universitas harus bertanggung jawab dan memperbaiki masalah ini,” kata John Afolabi, salah satu mahasiswa yang berunjuk rasa.

Protes yang dimulai sejak pagi itu memperlihatkan para mahasiswa membawa plakat dan meneriakkan slogan-slogan sambil memblokir jalan raya.

“Kami tidak akan pergi sebelum ada yang dilakukan. Kami tidak boleh gagal dalam ujian karena kelalaian universitas,” kata Sarah Osaigbovo, mahasiswa tingkat 300 di kampus Ugbowo.

Protes tersebut menyebabkan gangguan yang signifikan terhadap arus kendaraan yang bebas, dengan banyak penumpang terlantar dan tidak dapat mencapai tujuan mereka.

Seorang penumpang yang tampak marah, yang menolak menyebutkan namanya, berkata, “Saya seharusnya sedang bekerja sekarang, tetapi saya sudah terjebak di sini selama berjam-jam.

“Saya memahami penderitaan para pelajar, tetapi mereka perlu menemukan cara yang lebih baik untuk melakukan protes.”

Meski hujan turun, para pelajar tetap bersemangat melanjutkan aksinya.

Saat dihubungi, Humas lembaga tersebut, Dr Benedicta Ehanire, mengatakan pertemuan Senat sedang berlangsung untuk membahas cara menyelesaikan masalah tersebut.

Fuente