Paramount dan Skydance Media telah menandatangani perjanjian merger tentatif. Tujuannya adalah membuat Paramount lebih kuat bersaing dengan merek seperti Netflix.

Sejak akhir tahun 2023, Paramount telah mencari mitra komersial untuk bergabung, mendapatkan kekuatan lebih dan mampu bersaing dengan layanan streaming relevan lainnya seperti Bahasa Indonesia: Netflix Bahasa Inggris: Bahasa Indonesia+. Selasa (2) lalu, tampaknya merek tersebut akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya. National Amusements, perusahaan induk konglomerat media Paramount Global, dan perusahaan produksi Skydance Media telah mencapai perjanjian merger tentatif senilai US$1,75 miliar.



Foto: BoliviaInteligente/Unsplash/Canaltech

Informasi tersebut berasal dari The Wall Street Journal yang juga memberitakan bahwa kesepakatan tersebut akan dievaluasi oleh panitia khusus dewan Paramount dan memberikan jangka waktu 45 hari bagi kompetitor untuk memberikan penawaran yang lebih menarik.




Paramount+ bertujuan untuk menjadi lebih tangguh dalam bersaing dengan merek lain di pasar.  (Pengungkapan/Yang Penting)

Paramount+ bertujuan untuk menjadi lebih tangguh dalam bersaing dengan merek lain di pasar. (Pengungkapan/Yang Penting)

Foto: Canaltech

Jika perjanjian ditutup, berarti ada lagi kemitraan antar perusahaan. Keduanya sudah bekerja sama dalam beberapa proyek, seperti film Senjata Terbaik: Maverick (2022), yang meraup hampir $1,5 miliar di box office.

Perlu juga diingat bahwa perjanjian tersebut muncul setelah negosiasi berbulan-bulan antara Paramount dan Skydance. Pada tanggal 11 Juni, pers Amerika melaporkan bahwa pembicaraan telah selesai dan para pihak belum mencapai kesepakatan. Paramount juga sedang bernegosiasi dengan Max, tetapi tidak ada kontrak yang ditandatangani.

Tren di Canaltech:

Fuente