Pemain Huracán mengalami awal yang baik dalam pertandingan klasik di Argentina

Di ruang ganti, striker Huracán mengindikasikan cedera di kakinya, setelah terlambatnya kedatangan bek San Lorenzo di Kejuaraan Argentina




Tekel kriminal yang dialami striker Huracán, Walter Mazzantti, dalam pertandingan klasik di Argentina – Reproduksi / Instagram @pedropdispa

Foto: Jogada10

Pertandingan klasik di Argentina biasanya dikelilingi oleh persaingan, bentrokan antara Huracán dan San Lorenzo adalah salah satu contoh utama dari skenario ini. Kedua tim saling berhadapan, Sabtu ini (20), untuk Kejuaraan Argentina dan ada keinginan kasar dari kedua belah pihak. Pasalnya, penyerang Globo, Walter Mazzantti, mengalami pelanggaran pidana di babak kedua. Usai pertandingan, atlet tersebut mengalami luka di bagian kaki, termasuk luka sayatan dan cakaran berlumuran darah.

Duel tersebut berlaku untuk putaran keenam fase kedua liga lokal dan berlangsung di kandang San Lorenzo, Gasómetro. Episode yang berdampak datang dari permainan di babak kedua, di mana bek tim tuan rumah, Gastón Campo. Dia datang terlambat untuk pindah dan, dengan cleat di sepatu botnya, melukai kaki Walter Mazzantti. Tindakan tersebut menimbulkan kemarahan di kalangan penggemar dan pemain Huracán. Pasalnya, wasit pertandingan, Nicolás Ramírez, tidak mengidentifikasi pelanggaran atau bahkan memperingatkan bek San Lorenzo tersebut.

Tekel kriminal yang dialami striker Huracán, Walter Mazzantti, dalam pertandingan klasik di Argentina – Reproduksi / Instagram @pedropdispa

Situasi tim di liga Argentina

Selain itu, Campi, yang bertanggung jawab atas masuknya penjahat, juga menjadi pencetak gol pertama klasik tersebut. Sang bek memberi keunggulan bagi tim tuan rumah di papan skor pada babak pertama. Bola jatuh setelah tendangan sudut dan dia mencetak gol. Kemudian, tim tamu mencapai hasil imbang di tahap pembukaan, dengan gelandang Williams Alarcón. Dengan hasil ini, Huracán melanjutkan sepuluh pertandingan tak terkalahkannya, termasuk Piala Liga Argentina, turnamen sistem gugur yang juga mencakup divisi lain di negara tersebut, serta persaingan memperebutkan poin. Dalam kasus terakhir, Globo berada di posisi pertama, dengan 14 poin, dengan empat kemenangan dan dua kali seri.

Di sisi lain, San Lorenzo mencapai laga keduanya tanpa hasil positif di Kejuaraan Argentina. Meski turnamen masih di awal, skenario tersebut menimbulkan ketakutan karena hanya ada dua poin dalam lima pertandingan. Sedemikian rupa sehingga tim tersebut berada di peringkat 27, satu di atas posisi yang mendorong degradasi.

Fuente