(Foto oleh Icon Sportswire)

Draft NBA 2011 menghasilkan kelas pemula yang kurang dihargai, dan di dalamnya termasuk Kyrie Irving, Klay Thompson, Kawhi Leonard dan Jimmy Butler.

Pemain lain yang sangat berbakat dan terampil yang masuk liga dalam draft itu adalah Kemba Walker, seorang point guard setinggi enam kaki yang mencatatkan angka-angka yang cukup besar di musim ketiga dan terakhirnya di Universitas Connecticut.

Setelah menghabiskan musim lalu bermain basket di Monaco, Walker mengumumkan pengunduran dirinya melalui sebuah posting di Twitter, menurut Adrian Wojnarowski.

Walker direkrut oleh Charlotte Hornets (saat itu dikenal sebagai Bobcats) dengan pilihan No. 9, dan setelah musim rookie yang sederhana, ia mulai menonjol di tahun keduanya dengan rata-rata mencetak 17,7 poin dan 5,7 assist per pertandingan.

Empat tahun kemudian, ia masuk tim All-Star untuk pertama kalinya, dan ini merupakan kali pertama dari empat kali terpilihnya ia ke tim All-Star secara berturut-turut.

Meskipun mencapai puncaknya pada 25,6 poin per pertandingan selama musim 2018-19, Walker tidak pernah mampu membuat Charlotte menjadi tim pemenang, dan pada bulan Juli 2019, ia diperdagangkan ke Boston Celtics.

Setelah dua musim di Boston, ia pindah ke New York Knicks untuk musim 2021-22, dan saat itulah permainannya menurun drastis, karena rata-rata skornya turun menjadi 11,6 poin per pertandingan tahun itu.

Dia hanya tampil dalam sembilan pertandingan untuk Dallas Mavericks pada musim berikutnya sebelum dipecat.

Walker dikenal sebagai pemain bertahan yang sangat cepat yang mampu menembus dan masuk ke jalur, dan ia juga seorang penembak 3 poin yang baik.

Ia mengakhiri karier NBA-nya dengan rata-rata seumur hidup sebesar 19,3 poin dan 5,3 assist per pertandingan.

BERIKUTNYA:
Mantan Pemain Kings Ingin Tim Memensiunkan Nomornya



Fuente