Menteri Inovasi, Sains, dan Teknologi, Kepala Uche Geoffrey Nnaji, mengatakan bahwa mengubah singkong menjadi etanol merupakan peta jalan yang hebat menuju diversifikasi ekonomi bangsa.

Menurut Nnaji di Abuja pada hari Rabu, mengubah singkong menjadi etanol akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar memasak impor, menjaga perekonomian terhadap fluktuasi pasar global dan menumbuhkan kemandirian.

Menteri menyatakan hal itu saat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Montserrado Investment Limited dan Institut Penelitian Industri Federal Oshodi (FIIRO).

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa proyek tersebut ditujukan untuk memanfaatkan potensi ekonomi dari industri singkong menjadi etanol, memberikan manfaat signifikan yang meliputi, pertumbuhan ekonomi, impor dan pembangunan daerah.

Nnaji menyatakan, penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan bukti komitmen Pemerintah untuk beralih ke bahan bakar memasak bersih dengan memfasilitasi produksi etanol yang berasal dari singkong yang merupakan langkah penting untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil dan merangkul sumber energi terbarukan.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa, kolaborasi antara Montserrado Investment Limited dan Federal Industrial Institute of Research Oshodi akan meningkatkan perancangan, pembangunan dan pengoperasian pabrik pengolahan etanol sejalan dengan praktik terbaik internasional untuk keberlanjutan dan efisiensi lingkungan.

Untuk tujuan ini, Menteri memuji Gubernur Negara Bagian Ekiti, Dr. Biodun Oyebanji, karena telah merintis proyek transformatif di negaranya, dan menambahkan bahwa, program tersebut akan memfasilitasi inisiatif nilai Bio-Energi di enam zona geopolitik negara tersebut.

”Bersama-sama, kita membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi Nigeria. Mari kita terus bekerja bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama kita yaitu kemakmuran ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan sosial,” kata Nnaji.

Fuente