Seorang wanita, yang mencari perlindungan kepada seorang pendeta, telah berbagi cerita tentang cobaan yang dialami keluarganya akibat usaha putranya untuk mendapatkan kebebasan finansial melalui apa yang disebut ritual keuangan.
Bibi Grace, sang ibu, mengungkapkan bahwa putranya yang berusia 19 tahun, yang putus sekolah setelah SMP, bergabung dengan kelompok yang salah dan dikenalkan dengan ritual uang.
Dia menjelaskan bahwa ritual ini telah membawa konsekuensi yang serius bagi keluarga mereka.
Dia kemudian mencari bantuan dari Pendeta Prince Elisha Osei Kofi selama sesi pengakuan dosanya dalam sebuah video yang dibagikan di YouTube.
Menurut Bibi Grace, putranya meninggalkan rumah bersama teman-temannya dan kembali beberapa hari kemudian dengan kekayaan barunya.
“Saya punya anak berusia 19 tahun, dan dia punya banyak teman, jadi mereka sering pergi keluar, dan terkadang dia tidak kembali selama satu atau dua minggu,” katanya.
Menurutnya, putranya mulai membantu keuangan keluarga, merenovasi rumah, dan menyediakan makanan setelah kembali dari perjalanan rutinnya. Namun, perubahan mendadak ini harus dibayar mahal.
Ia menuturkan, ia memerhatikan ada luka dalam pada paha anaknya yang dipenuhi belatung. Meski sudah ditanya, anaknya enggan menjelaskan penyebabnya.
Suatu hari, dia pergi dan kembali dua bulan kemudian dengan sebuah mobil. Saya bertanya kepadanya dari mana dia mendapatkan mobil itu, dan dia mengatakan kepada saya untuk tidak takut. Kemudian dia mulai membeli barang-barang untuk rumah, seperti beras dan perbekalan lainnya.
Dia pergi lagi dan kembali tiga bulan kemudian, ingin merenovasi rumah itu, dan dia pun melakukannya.
“Saya perhatikan dia mulai mengenakan gaun panjang dengan bau yang kuat. Saya mencium bau yang kuat saat saya mendekatinya. Kemudian, saya menemukan dia memiliki luka besar dan dalam di pahanya yang dipenuhi belatung dan serangga lain.
“Saya tanya bagaimana kejadiannya, tapi dia tidak bisa menjelaskan. Dia menjadi agresif karena tidur dengan gadis-gadis tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa akhirnya salah seorang sahabatnya mengungkapkan bahwa luka itu hanya akan sembuh jika Bibi Grace berhubungan seksual dengan putranya, sebagai bagian dari tuntutan pengorbanan yang dikaitkan dengan sumber kekayaan mereka.
“Jadi, saya menelepon temannya, dan dia mengatakan kepada saya bahwa saya tidak boleh memberi tahu siapa pun tentang ke mana mereka pergi, tetapi anak saya tidak akan membaik kecuali saya tidur dengannya untuk menyembuhkannya.
“Suatu hari, anak saya datang kepada saya dan berkata bahwa ia ingin tidur dengan saya. Saya tidak punya pilihan selain mengizinkannya. Setelah beberapa kali bertemu dengannya, saya menyadari bahwa lukanya mulai sembuh, dan kemudian, ia sembuh total.
Dia kini menderita bau busuk yang menyengat dan mengeluarkan belatung di urinnya, suatu kondisi yang dia yakini terkait dengan ritual tersebut.
“Jadi, saya tidur dengannya beberapa kali dan setelah dia sembuh total, saya mulai kesulitan buang air kecil.
“Saat saya buang air kecil, saya mencium bau busuk dan ada belatung di urin saya. Saya bahkan tidak tahu di mana anak saya sekarang.
“Saat saya buang air kecil, saya melihat belatung yang ada di pahanya terasa nyeri di urin saya dan saya pun berjuang untuk bertahan hidup,” ungkapnya.
