Bhole Baba, seorang mantan polisi yang beralih menjadi pendeta, masih hilang setelah terjadi penyerbuan di pertemuan keagamaannya (satsang) di Hathras, Uttar Pradesh pada hari Selasa merenggut nyawa 121 orang.

Sumber mengatakan Bhole Baba meninggalkan tempat kejadian pada pukul 1:40 siang. Menurut catatan panggilan yang diakses oleh polisi, dia menerima panggilan dari kepala pelayan (penyelenggara utama), Dev Prakash Madhukar, pada pukul 14.48, kemungkinan memberitahukan kepadanya tentang tragedi tersebut. Panggilan selama dua menit tujuh belas detik itu berasal dari telepon Baba.

Setelah panggilan tersebut, lokasi telepon Baba dilacak kembali ke ashram Mainpuri antara pukul 3:00 sore dan 4:35 sore di hari yang sama. Selama waktu ini, ia melakukan serangkaian panggilan telepon ke rekan-rekannya.

Panggilan pertama, yang berlangsung selama tiga menit, dilakukan dengan Mahesh Chandra, yang diyakini dekat dengan panitia penyelenggara. Panggilan kedua, yang berlangsung hanya selama 40 detik, dilakukan dengan Sanju Yadav. Panggilan ketiga, yang berlangsung hampir sebelas setengah menit, dilakukan dengan Ranjana, istri penyelenggara Dev Prakash.

Menurut sumber kepolisian, telepon seluler milik pendeta tersebut dimatikan setelah pukul 16.35 dan lokasinya masih belum dapat dilacak.

NEGARA PERTAMA APA SAJA

Meskipun disebutkan dalam pengaduan tersebut, Bhole Baba, juga dikenal sebagai Baba Narayan Hari dan Saakar Vishwa Hari, tidak disebutkan namanya dalam FIR yang diajukan terhadap satsang Penyelidikan awal menyalahkan “kecelakaan” dan keributan yang disebabkan oleh personel keamanan sang pendeta sebagai penyebab penyerbuan tersebut.

Laporan Polisi menuduh penyelenggara acara melampaui kapasitas yang diizinkan, menyembunyikan bukti, dan gagal bekerja sama dengan petugas tanggap darurat. Acara yang mendapat izin untuk dihadiri 80.000 orang itu dilaporkan menarik lebih dari 2,5 lakh orang.

Menurut laporan FIR, kekacauan terjadi setelah Baba meninggalkan acara tersebut. Para penyembah berbondong-bondong mengumpulkan tanah di dekat kendaraannya, yang menyebabkan kepadatan dan terinjak-injak. Laporan itu juga menuduh bahwa Personel keamanan Godmansambil membawa tongkat, mencegah para hadirin menyelamatkan diri dari kerumunan di dekat selokan berlumpur, sehingga mengakibatkan tingginya jumlah korban.

Pihak berwenang tengah mencari Bhole Baba dan sebuah panel beranggotakan tiga orang telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut. Dalam sebuah pernyataan singkat, Baba menyalahkan “elemen antisosial” atas penyerbuan tersebut.

Diterbitkan oleh:

Devika Bhattacharya

Diterbitkan di:

4 Juli 2024



Source link