Ketika polisi mengintensifkan penyelidikannya terhadap penyerbuan Hathras, yang mana 121 orang meninggalgaya hidup mewah dan rincian harta benda dewa Bhole Baba alias Narayan Saakar Hari atau Suraj Pal, yang menjadi pusat tragedi tersebut terungkap.

Diantara beberapa ashram di Uttar Pradesh di Bhole Babasebuah rumah mewah yang dibangun di atas tanah seluas enam bigha di desa Kasui di daerah Bidhnu, Kanpur telah menarik perhatian.

Ashram tersebut, yang terletak sekitar 25 km dari kota Kanpur, memiliki gerbang besar dan tiga kubah yang dibentuk menyerupai kuil Kashi Vishwanath yang terkenal di Varanasi. Gerbang-gerbang tersebut memiliki ukiran yang rumit dan desain yang unik.

India Today menemukan bahwa beberapa sevadar dari Bhole Baba bertempat tinggal di ashram Kanpur dan bertanggung jawab atas pemeliharaannya.

Di luar ashram terdapat gambar besar Bhole Baba dan istrinya Devi Maa yang dihiasi bunga. Kutipan-kutipan keagamaan ditulis di luar gerbang untuk menarik perhatian orang.

Di dalam kompleks asrama, terdapat kebun luas tempat sayuran dan bunga ditanam. Kandang sapi juga tersedia di sana.

Fasilitas di dalam ashram tidak kalah dengan fasilitas yang tersedia di resor bintang lima. Semua kamar dilengkapi AC, sementara pendingin ruangan dan kipas angin besar ditempatkan di balkon.

Di tengah ashram terdapat ‘Satsang Bhawan’ yang mewah, tempat pertemuan keagamaan diadakan. Pendingin dan pengeras suara besar telah dipasang di aula, yang dindingnya memiliki dekorasi unik.

Salah seorang sevadar di dalam ashram mengatakan Bhole Baba bukanlah makhluk biologis melainkan inkarnasi Tuhan. “Banyak penyembah telah melihat keajaiban Baba. Tanah yang dilalui Bhole Baba sangat baik… semua penyakit dapat disembuhkan dengan menyentuhnya,” katanya.

Faktanya, penyerbuan di Hathras terjadi saat para pengikutnya bergegas menuju Bhole Baba untuk mengambil “charan raj”, tanah di sekitar kakinya, setelah satsang.

Di desa Kasui, orang-orang mengatakan Bhole Baba bukanlah inkarnasi melainkan penipu. “Ia telah membangun ashram dengan membodohi orang-orang dan merampas tanah mereka. Jika Baba adalah inkarnasi atau Tuhan, maka ia seharusnya menghidupkan kembali orang-orang tak berdosa yang terbunuh di Hathras,” kata seorang penduduk desa.

Warga desa mengatakan bahwa karena adanya ashram, mereka tidak dapat memindahkan ternak mereka. “Kami dihentikan setiap hari oleh penjaga ashram saat kami membawa ternak kami untuk digembalakan,” kata warga desa lainnya.

Diterbitkan oleh:

Abhishek De

Diterbitkan di:

5 Juli 2024



Source link