Rabu, 31 Juli 2024 – 20:19 WIB

Luang Prabang, VIVA – Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Bina Administrasi (Dirjen Bina Adwil) Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Amran memaparkan, Indonesia telah memperoleh beragam dukungan dari mitra eksternal dalam pengembangan kota cerdas.

Baca Juga:

Pembinaan Bulutangkis Usia Dini, PBSI Sumedang X Masoem Cup 2024 Digelar

Hal itu dikemukakan Amran dalam Sidang Tahunan ke-7 ASEAN Smart City Network (ASCN) di Luang Prabang, Laos, 30 Juli 2024. Dukungan itu di antaranya proyek pembangunan global melalui Official Development Assistance (ODA) Fund dari Republik Korea, dalam pembangunan Ibu Kota baru Indonesia.

Kemudian studi kelayakan pengembangan “Banyuwangi Smart Kampung” dari Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism, Jepang, melalu Japan ASEAN Mutual Partnership (JAMP).

Baca Juga:

Kemendagri Minta Pemda Gunakan SIPD untuk Transparansi Penggunaan APBD

Amran mengatakan, perkembangan positif yang telah dicapai Kabupaten dan Kota pilot project dan dukungan kolaborasi dari seluruh negara dan kota-kota serta mitra eksternal ASCN akan semakin mendukung pengembangan kota cerdas.  “Serta secara konkret mengakselerasi percepatan investasi berkelanjutan di Indonesia,” ujar Amran dalam keterangan resmi, Rabu, 31 Juli 2024.

Bahasa Indonesia:

Ilustrasi gedung perkantoran Jakarta

Baca Juga:

Kemendagri Beberkan Aturan Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas

Dalam sidang tahunan ASCN itu, Amran mewakili Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan selaku National Representative (NR) memimpin delegasi Indonesia.  Adapun anggota delegasi terdiri atas perwakilan Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Ditjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri, KBRI Laos, Chief Smart City Officer (CSCO) dari Kabupaten Banyuwangi; Kota Makassar; Kabupaten Sumedang; serta perwakilan  Universitas Katolik Parahyangan; dan ASECH Indonesia.

Amran menyampaikan ringkasan kegiatan ASCN selama Keketuaan Indonesia untuk ASCN tahun 2023. Di antaranya pertemuan ASCN Annual Meeting ke-6 pada Juli 2023. Dalam pertemuan itu diadakan juga Discussion Series yang terdiri dari 4 topik yaitu Industry and Innovation; Quality Environment; Safety, Security, and Built Infrastructure; dan Civic, Social, Health, and Well-Being.

Amran juga menambahkan bahwa pada pertemuan tersebut Indonesia telah resmi terpilih menjadi ASCN Shepherd untuk periode 2023-2025. “Selama Keketuaan Indonesia, juga telah dilaksanakan kerja sama dengan mitra eksternal untuk memperluas peluang investasi,” ujarnya.

Peluang tersebut, lanjut Amran, melalui penyelenggaraan ASEAN-Norwegia Business, Policy and Stakeholder Engagement on Circular Economy and Smart Cities Solutions; Pertemuan Tingkat Tinggi Jaringan Kota Cerdas ASEAN-Jepang ke-5; Pelatihan Jangka Pendek Program Profesional Kota Cerdas (ASPP) dan Kursus Gelar Magister.

Jaringan Kota Cerdas ASEAN (ASEAN Smart City Network/ASCN) adalah platform bagi kota-kota dari sepuluh Negara Anggota ASEAN bekerjasama mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung.

Hingga saat ini, ASCN telah memiliki 31 kota percontohan untuk mewujudkan tujuan bersama, yaitu pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan. Empat di antaranya dari Indonesia, yaitu: DKI Jakarta, Kota Makassar, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Sumedang. Masing-masing dari kota tersebut dipimpin oleh Chief Smart City Officer (CSCO) dan pada tingkat nasional akan diwakili oleh National Representative (NR).

Halaman Selanjutnya

Amran juga menambahkan bahwa pada pertemuan tersebut Indonesia telah resmi terpilih menjadi ASCN Shepherd untuk periode 2023-2025. “Selama Keketuaan Indonesia, juga telah dilaksanakan kerja sama dengan mitra eksternal untuk memperluas peluang investasi,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya



Fuente