Beberapa laba-laba bahkan mungkin merupakan predator yang lebih licik daripada yang kita sadari. Penelitian baru yang dipublikasikan hari Senin menemukan bahwa laba-laba tertentu dapat memaksa kunang-kunang yang terperangkap untuk memancarkan sinyal cahaya yang memancing kunang-kunang jantan lain untuk mencari cinta. Ini adalah temuan yang menakjubkan, tetapi para ilmuwan masih belum yakin bagaimana laba-laba melakukan trik ini.

Para ilmuwan dari Universitas Pertanian Huazhong dan Universitas Hubei di Tiongkok memimpin penelitian ini, yang bertujuan untuk mengkonfirmasi “observasi lapangan yang luas” Araneus ventrikosusspesies laba-laba pemintal bola yang umum di seluruh wilayah Asia Timur. Salah satu ilmuwan memperhatikan bahwa, ketika laba-laba ini menangkap Terminal tersembunyi kunang-kunang di jaringnya, serangga tersebut hampir selalu jantan. Perbedaan ini dimungkinkan karena strategi perkawinan serangga yang unik, yang memanfaatkan lentera bioluminesensi. A. di terminal Jantan mengeluarkan kilatan multi-pulsa dari dua lentera mereka untuk menarik betina, sedangkan betina hanya memiliki dan menggunakan pulsa dari lentera tunggal mereka untuk menarik jantan.

Para peneliti berhipotesis bahwa laba-laba tersebut entah bagaimana sengaja memikat A. di terminal laba-laba jantan akan menemui ajalnya, mungkin dengan memanipulasi sinyal cahaya yang dipancarkan oleh kunang-kunang yang sudah terperangkap dalam jaringnya. Untuk mengonfirmasi dugaan ini, para peneliti melakukan eksperimen lapangan dengan mengamati secara dekat jaring yang dibuat oleh laba-laba yang telah menjerat laba-laba jantan. A. di terminal kunang-kunang.

“Hasil penelitian menunjukkan dampak yang signifikan: di hadapan laba-laba, lebih banyak kunang-kunang jantan yang terjerat dalam jaringnya,” kata peneliti Daiqin Li, seorang ahli ekologi perilaku di Hubei, kepada Gizmodo. Jaring-jaring yang terdapat laba-laba tersebut juga lebih mungkin memiliki kunang-kunang jantan yang memancarkan sinyal cahaya seperti betina, hanya menggunakan satu lentera. Temuan tim tersebut adalah diterbitkan pada tanggal 19 Agustus di jurnal Biologi Saat Ini.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, tim menemukan bahwa laba-laba tampaknya tahu kapan mangsa yang mereka tangkap adalah kunang-kunang jantan, meskipun penglihatan mereka terbatas. Begitu arakhnida menyadarinya, mereka menggigit serangga itu berulang kali. Para peneliti berhipotesis bahwa laba-laba mendapat petunjuk dengan mengamati sinyal cahaya kunang-kunang. Untuk menguji hipotesis khusus ini, tim menghitamkan lentera beberapa kunang-kunang menggunakan tinta. Ketika kunang-kunang yang menghitam ini ditangkap oleh jaring, laba-laba tidak menggigitnya seperti sebelumnya, yang tampaknya mengonfirmasi bahwa laba-laba mengandalkan penglihatan cahaya kunang-kunang untuk mengetahui kapan mereka memiliki kunang-kunang jantan yang siap memancing yang lain.

Masih ada beberapa pertanyaan mengenai mimikri romantis yang licik ini yang para peneliti harapkan untuk dipecahkan, seperti apakah gigitan laba-laba itu sendiri yang memaksa kunang-kunang melakukan perintahnya atau apakah ada bahan dalam bisa mereka.

“Beberapa arah masa depan untuk penelitian ini dapat dieksplorasi. Pertama, mekanisme yang digunakan laba-laba untuk memanipulasi sinyal kilatan kunang-kunang jantan yang terjerat masih belum diketahui. Kedua, asal usul evolusi sistem manipulasi mangsa di A. ventrikosus masih belum jelas. Meskipun menjadikan kunang-kunang sebagai mangsa bukanlah hal yang unik bagi laba-laba ini—banyak catatan mendokumentasikan laba-laba lain memangsa kunang-kunang—akan sangat berharga untuk menyelidiki sistem serupa di antara laba-laba jaring bola dan predator pemakan kunang-kunang lainnya,” kata Li. Ada kemungkinan juga bahwa laba-laba dan predator lainnya dapat menipu dan memanipulasi mangsanya dengan cara yang masih belum dieksplorasi, seperti dengan menggunakan suara atau feromon, tambahnya.

Bagaimanapun, temuan ini semakin menunjukkan beragam trik cerdas dan terkadang mengerikan yang sering digunakan banyak hewan untuk bertahan hidup. Demi kebaikan kita, laba-laba ini hanya tertarik untuk menipu dan memangsa invertebrata lain, bukan manusia.

Fuente