Ratusan pelayat berbaris di jalan untuk mengenang Alice da Silva Aguiar yang berusia sembilan tahun, yang merupakan salah satu dari tiga gadis kecil yang ditikam hingga tewas di sebuah kelas dansa di Southport.
Alice tewas bersama Bebe King, enam tahun, dan Elsie Dot Stancombe, tujuh tahun, ketika seorang pria bersenjata pisau memasuki acara bertema Taylor Swift di Hart Street pada 29 Juli dan melakukan aksi penusukan yang mengerikan. Sepuluh orang lainnya mengalami luka serius.
Foto-foto yang diambil hari ini menunjukkan ratusan pelayat yang berduka cita tiba di luar Gereja St. Patrick di Southport untuk menghadiri pemakaman Alice – yang digambarkan sebagai seorang ‘putri’ oleh keluarganya yang berduka cita.
Orangtua gadis kecil itu, Sergio dan Alexandra telah bergabung dengan keluarga dan teman-teman di gereja.
Di antara mereka yang juga berkumpul untuk memberikan penghormatan adalah Serena Kennedy, Kepala Polisi Merseyside, bersama petugas berseragam dari polisi, ambulans, dan pemadam kebakaran.
Kerumunan yang berduka terlihat membawa bunga dan balon merah muda dan sebagian besar mengenakan pakaian berwarna terang.
Kereta kuda cantik berwarna merah muda dan putih membawa peti jenazah Alice ke gereja yang dikelilingi oleh orang-orang yang berjejer di jalan untuk memberikan penghormatan.
Peti mati Alice Da Silva Aguiar dihiasi dengan mawar merah muda untuk pemakamannya hari ini
Kereta kuda yang membawa peti mati Alice Da Silva Aguiar yang berusia sembilan tahun
Alice da Silva Aguiar, sembilan tahun, (dalam foto) adalah salah satu dari tiga gadis kecil yang ditikam sampai mati oleh seorang pria bersenjata pisau di kelas dansa bertema Taylor Swift pada tanggal 29 Juli.
Peti mati Alice Da Silva Aguiar yang berusia sembilan tahun dibawa ke pemakamannya
Orang-orang mengenakan warna-warna terang untuk menghadiri pemakaman Alice yang berusia sembilan tahun hari ini
Kereta kuda yang membawa peti mati korban penusukan di Southport, Alice
Sebuah kereta kuda yang membawa peti mati Alice yang berusia sembilan tahun
Para pelayat menghadiri pemakaman korban penusukan di Southport, Alice da Silva Aguiar
Kerumunan orang yang berduka terlihat membawa bunga dan sebagian besar mengenakan pakaian berwarna terang.
Kereta kuda cantik berwarna merah muda dan putih membawa peti mati Alice ke gereja yang dikelilingi oleh orang-orang yang berjejer di jalan untuk memberikan penghormatan
Seorang paramedis membawa bunga, menjelang pemakaman korban penusukan di Southport, Alice
Pembawa jenazah membawa peti jenazah korban penusukan di Southport, Alice da Silva Aguiar
Para pelayat berpegangan tangan saat iring-iringan jenazah tiba di pemakaman hari ini
Peti mati putih yang dihias mawar merah muda dibawa ke gereja untuk pemakaman yang dimulai pukul 2 siang.
Kehadiran polisi dalam jumlah besar di luar gereja juga terlihat saat para petugas berusaha menjaga keamanan masyarakat setempat.
Tersangka adalah Axel Rudakubana, yang berusia 18 tahun bulan ini, dan lahir dari orang tua Rwanda di Cardiff pada tahun 2006 sebelum pindah ke desa Banks di Lancashire pada tahun 2013.
Bibi Alice, Albertina Freitas, mengatakan kepada ITV News di Madeira, Portugal, bahwa ayah gadis kecil itu menjadi lumpuh karena kesedihannya.
“Kami tidak mengalaminya secara langsung, tetapi kami dapat membayangkan rasa sakit yang dialami saudara saya. Rasa sakit yang luar biasa.”
Berbicara tentang saudara perempuannya, Ibu Freitas menambahkan: ‘Dia tidak berbicara sama sekali.’
Dia berkata: ‘Kakak iparku dalam kondisi yang tidak baik sehingga dia bahkan tidak bisa berbicara dengan keluarganya. Kami mencoba berbicara dengannya tetapi dia tidak mau. Dia hanya berpegangan pada barang-barang milik gadis itu.
Dalam beberapa hari terakhir, kerusuhan berdarah telah meletus di sejumlah kota, termasuk Manchester, Liverpool, Plymouth, dan Birmingham menyusul aksi penembakan massal di Southport yang menewaskan tiga gadis.
Spekulasi palsu di dunia maya bahwa tersangka remaja adalah pencari suaka yang tiba di Inggris dengan perahu telah memicu kerusuhan yang dimulai di luar sebuah masjid di Southport dan sejak itu menyebar ke seluruh Inggris.
Gereja St. Patrick, Southport, hari ini menjelang pemakaman korban penusukan di Southport, Alice, berusia sembilan tahun
Petugas polisi di luar Gereja St. Patrick, Southport, menjelang pemakaman korban penusukan Alice
Petugas polisi berada di luar Gereja St. Patrick menjelang pemakaman Alice yang berusia sembilan tahun hari ini
Seorang paramedis membawa bunga, menjelang pemakaman korban penusukan di Southport, Alice
Kepala Polisi Serena Kennedy berada di luar Gereja St. Patrick menjelang pemakaman Alice
Petugas paramedis berada di luar Gereja St. Patrick menjelang pemakaman Alice yang berusia sembilan tahun
Petugas polisi mengamankan area pemakaman yang memilukan hari ini
Misinformasi tersebut diduga berasal dari situs web berita palsu yang terkait dengan Rusia.
Kelompok sayap kanan telah mengorganisir puluhan protes dari Liverpool hingga Hull dan Middlesbrough hingga Plymouth – dengan banyak di antaranya diisi dengan retorika anti-imigran.
Kerusuhan telah menyebabkan hotel-hotel yang menampung para migran dibakar dan polisi diserang dengan batu bata atau botol kaca.
Perdana Menteri menyampaikan kepada Kabinet bahwa ‘masyarakat di seluruh negeri ingin jalan-jalan mereka aman dan merasa aman di komunitas mereka, dan kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri kekacauan’.
